Detail Berita

Magister Arsitektur Universitas Bung Hatta Terlibat Dalam Simposium Industrial Heritage 3 Negara
Magister Arsitektur Universitas Bung Hatta Terlibat Dalam Simposium Industrial Heritage 3 Negara

Selasa, 19 November 2024

Program Magister Arsitektur Universitas Bung Hatta turut ambil bagian dalam Simposium Industrial Heritage bertajuk “Meninjau Kembali Warisan Industri Indonesia”. Pertemuan ilmiah ini berlangsung di Club House dan Pabrik Indarung I PT Semen Padang pada 16 -17 November 2024.

Simposium ini menjadi ajang diskusi penting bagi akademisi, praktisi arsitektur serta pemerhati dan penggiat warisan budaya untuk menggali potensi dan strategi pelestarian warisan industri di Indonesia. Menghadirkan pembicara dari Indonesia, Taiwan dan Dubai. Diikuti sekitar 100 peserta secara daring dan tatap muka.

Pada sesi pagi, untuk pembicara utamanya Ar. Setiadi Sopandi , M.A, IAI dari Museum Arsitektur Indonesia). Kemudian perwakil PT. Semen Padang, Dra. Hasti Tarekat , M.Si dari Heritage Hands-on), Ar. Jacob Gatot Surarjo, IAI dari Mbloc Space, Dra. Sri Hartini, MSi dari Museum Perkebunan Indonesia, Rahmat Gino perwakilan Pemkot Sawahlunto, dan Dr Maya Rosa dari ICOMOS Indonesia.

Kemudian pada sesi siang pembicaranya Prof. Dr. Widjaja Martokusumo dari akademisi ITB dan Dr Hsiao Wei Lin dari Asian Network of Industrial Heritage (ANIH) Taiwan, dan Dr Miles Ogletorphe, Presiden TICCIH (The International Committee for the Conservation of Industrial Heritage) Dubai.

Simposium ini kolaborasi PT. Semen Padang bersama Magister Arsitektur Universitas Bung Hatta, Ikatan Arsitektur Indonesia Provinsi Sumatera Barat, Komuntias Padang Heritage, Beranda Warisan Sumatra, Pansumatranetwork, Heritage Hands-on.

Ketua Program Studi Magister Arsitektur Universitas Bung Hatta Dr. Jonny Wongso, S.T., M.T., menyampaikan bahwa keterlibatan dalam simposium ini adalah langkah strategis untuk memperkuat peran perguruan tinggi dalam mendukung pelestarian warisan budaya industri.

"Pabrik Indarung I merupakan contoh nyata bagaimana arsitektur industri dapat menjadi bagian penting dari sejarah nasional yang harus dilestarikan, sekaligus sebagai sumber inspirasi bagi generasi mendatang," ujarnya.

Hadirnya simposium ini untuk mempromosikan potensi warisan industri Indonesia sekaligus untuk memperingati ditetapkannya dua jenis arsip warisan industri Indonesia yaitu gula dan semen yang menjadi Memory of the World Regional Register of UNESCO Asia Pacific tahun 2024.

Menurutnya, acara ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara institusi pendidikan, pemerintah, dan sektor industri untuk mewujudkan pelestarian warisan budaya industri secara berkelanjutan. Universitas Bung Hatta melalui Program Magister Arsitekturnya terus berkomitmen untuk menjadi bagian dari inisiatif ini, mengedepankan kolaborasi dan penelitian yang relevan dengan kebutuhan zaman.

"Harapanya dari Simposium ini menjadi pematik untuk lahirnya lembaga warisan industri di Indonesia dan upaya memperkenalkan warisan industri di Indonesia," ungkapnya.

Selain pemaparan materi, peserta juga diajak untuk site visit keliling situs Industrial Heritage, Pabrik Indarung I yang telah dinyatakan sebagai cagar budaya nasional. Tur ini memberikan wawasan langsung tentang nilai historis, arsitektural, dan teknik konstruksi yang digunakan pada awal abad ke-20. Dilanjutkan field trip mengunjungi Warisan Dunia Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto (OCMHS) ke area utamanya di Kota Sawahlunto pada 17 November 2024. (uby)