Program Pascasarjana SP2K FPIK, Perkuat Kemitraan Dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Padang Pariaman dan Kota Pariaman
Kamis, 20 Februari 2025
Program Pascasarjana Sumberdaya Perairan Pesisir dan Kelautan FPIK Universitas Bung Hatta mengunjungi Dinas Perikanan dan Kelautan Padang Pariaman dan Kota Pariaman, dalam rangka memperkuat kerjasama dan kemitraan, Senin,10/2/2025.
Hal itu disampaikan Ketua Program Studi Sumberdaya Perairan, Perikanan dan Kelautan (SP2K), Pascasarjana Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Bung Hatta, Prof. Dr. Ir. Junaidi, M.Si didampingi oleh Dr. Harfiandri Damanhuri, S.Pi, M.Sc,
Disebutkan, kunjungan tersebut dalam rangka mengisi kerjasama dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) bidang perikanan, kelautan, termasuk juga bidang pertanian, kehutanan, lingkungan yang bersentuhan dengan dunia perikanan, kelautan, serta terkait dengan tata kelola manajemen sumberdaya perikanan dan kelautan.
Dikantor penyuluh perikanan wilayah DKP Padang Pariaman dan Kota Pariaman, tim disambut Kadis Ir. Khairul Nizam, M.Si dan kadis DKP Kota Pariaman Zainal, S.Pi, M. Si. Wilayah pesisir Kabupaten Padang Pariaman, yang meliputi wilayah kerja dan sebaran nelayan dan di sektor perikanan mulai dari Kac. Batang Gasan, Kec. Sungai Limau, Kec. V Koto Dalam, Kec. Nan Sabaris, Kec. Ulakan Tapakis dan Kec.Batang Anai.
Dalam pertemuan yang penuh keakraban tersebut terungkap bahwa, ada sekitar 9.000 nelayan tradisional yang tersebar di 25 lokasi pangkalan perikanan, yang menggunakan armada penangkapan dengan perahu long tile 5 HP, perahu mesin tempel 15-40 HP.
Diungkapkan juga ada nelayan dengan alat tangkap lore dan pukat tepi yang hanya beroperasi di pesisir Batang Gasan, dengan hasil tangkapan seperti ikan pelagis ; layur, lemuru, kembung, senangi, tetekek, parang-parang, pinang-pinang, selar, gabuo, kerapu, gurigak, pari, hiu dan lobster.
Salah seorang penyuluh perikanan Syafruddin, mengatakan bahwa dalam 1 bulan penuh beroperasi, nelayan akan mendapatkan hasil tangkapan maksimun 2 kali, walaupun hari efektif penangkapannya hanya 16 hari. Dengan rata-rata pendapatan tidak kurang dari 2 juta/bulan, sudah diatas diatas UMR, Kab. Padang Pariaman.
Disebutkan juga, di Kota Pariaman terdapat jumlah nelayan sebanya 1.183 orang tersebar di 3 kecamatan pesisir wilayah pesisir Kec. Pariaman Utara, Pariaman Tengah dan Pariaman Selatan, dengan sentra nelayannya di Naras dan Karang Aur.
Selain sebagai nelayan tradisional di Kota Pariaman, sebagian nelayan juga telah meningkatkan ketrampilan sebagai penyedia jasa pariwisata bahari, perahu dan kuliner khas pesisir. Namun nelayan masih sangat lemah dalam manejemen keuangan, dan sulit untuk alih teknologi.
Dari pertemuan tersebut, Program Pascasarjana Sumberdaya Perairan Pesisir dan Kelautan FPIK Universitas Bung Hatta mengajak para penyuluh wilayah Kab. Padang Pariaman dan Kota Pariaman untuk dapat meningkatan kualitas pengetahuan dan wawasan melalui pendidikan dan pembelajaran, dengan harapan peningkatan SDM Penyuluh Perikanan akan berdampak terhadap peningkatan pengetahuan, wawasan, keterampilan, motivasi masyarakat nelayan yang menjadi binaannya. (*Hand)