Momen Langka di Wisuda ke-83 UBH: Ayah dan Anak Raih Gelar Magister Ilmu Hukum dan Sarjana Hukum
Sabtu, 17 Mei 2025
Momen haru dan inspiratif mewarnai prosesi Wisuda ke-83 Universitas Bung Hatta (UBH), Sabtu (17/5/2025). Bukan hanya karena keberhasilan para lulusan meraih gelar, tetapi karena kisah unik dan membanggakan dari pasangan ayah dan anak, Syaflizar Nasution dan Silvia, yang diwisuda di hari yang sama dan meraih gelar akademik dari fakultas yang sama.
Syaflizar Nasution resmi menyandang gelar Magister Ilmu Hukum (MH), sementara sang anak, Silvia, meraih gelar Sarjana Hukum (SH).
Keduanya dikukuhkan langsung oleh Rektor Universitas Bung Hatta, Prof. Diana Kartika, dalam upacara yang digelar di Gedung Bung Hatta Convention Hall, Kampus 1 UBH, Ulak Karang, Padang.
Saya dan Silvia saling memotivasi saat menulis tesis dan skripsi. Kami sering berdiskusi, saling menyemangati, dan itu jadi energi positif tersendiri, ujar Syaflizar, yang juga menjabat sebagai Wakapolsek Gunung Tuleh, Polres Pasaman Barat.
Di tengah kesibukannya sebagai perwira polisi, kepala keluarga, dan mahasiswa, Syaflizar tetap berkomitmen menyelesaikan studi pascasarjana. Ia meraih IPK 3,82 dengan tesis berjudul Peranan Polres Pasaman Barat dalam Penanggulangan Tindak Pidana Penambangan Tanpa Izin. Sementara Silvia meraih IPK 3,76 dengan skripsi bertema sengketa jabatan fungsional di PTUN.
Keduanya menempuh jalur yang berbeda dalam Program Studi Hukum di Universitas Bung Hatta, namun semangat belajar yang mereka miliki sama kuatnya. Bagi Silvia, wisuda kali ini bukan hanya tentang pencapaian pribadi, tapi juga bentuk kebanggaan bisa berdiri sejajar dengan ayahnya di momen penting tersebut.
Wisuda ini adalah bukti perjuangan kami bersama. Saya bersyukur bisa kuliah dan lulus bersama ayah. Ini menjadi pengalaman sekali seumur hidup yang tak akan terlupakan, kata Silvia.
Momen wisuda ayah dan anak ini pun menjadi sorotan dan menginspirasi banyak orang. Tak sedikit hadirin yang terharu dan memberikan apresiasi atas semangat belajar lintas generasi yang ditunjukkan oleh Syaflizar dan Silvia.
Rektor UBH, Prof. Diana Kartika, turut menyampaikan apresiasinya. Ini adalah bukti nyata bahwa pendidikan adalah proses tanpa batas usia. Sinergi orang tua dan anak dalam menuntut ilmu patut menjadi teladan, ujarnya.
Kisah Syaflizar dan Silvia menjadi bukti bahwa di balik toga dan ijazah, ada semangat pantang menyerah, kerja keras, dan dukungan keluarga yang menjadi kunci kesuksesan. Dan pada wisuda ini, mereka tak hanya membawa pulang gelar, tapi juga kisah inspiratif yang akan terus dikenang. (*)