Wisuda ke-83 Universitas Bung Hatta Bersamaan Dengan Peringatan Dies Natalis ke-44
Senin, 19 Mei 2025
Universitas Bung Hatta (UBH) kembali melahirkan generasi unggul melalui prosesi Wisuda Akademik ke-83 yang berlangsung meriah di Gedung Bung Hatta Convention Hall, Kampus 1 UBH, Ulakkarang, Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu (18/5/2025).
Momentum ini bertepatan dengan peringatan Dies Natalis ke-44 UBH yang jatuh pada 20 April 2025 lalu. Dalam sambutannya, Rektor UBH Prof. Diana Kartika menekankan bahwa wisuda bukanlah akhir dari perjalanan pendidikan.
"Saya berharap para wisudawan tidak berhenti belajar sampai saat diwisuda ini. Justru lahan pengetahuan terbuka luas setelah dunia perkuliahan," ujarnya.
Prof. Diana Kartika mengingatkan peserta wisuda tentang pesan abadi Bung Hatta, proklamator Indonesia yang menjadi nama perguruan tinggi tersebut.
"Bung Hatta selalu mengingatkan bahwa menjadi sarjana itu artinya sudah bisa belajar sendiri. Ini berarti, di mana saja berada dan kapan saja, harus selalu gigih menuntut ilmu sebanyak-banyaknya," tegasnya.
Ia juga mengutip petuah Bung Hatta yang patut direnungkan semua wisudawan, "Harta mungkin hilang, tetapi ilmu dan amal akan abadi".
Wisuda Akademik ke-83 UBH meluluskan total 596 wisudawan yang terdiri dari beragam jenjang pendidikan. Rinciannya meliputi 56 wisudawan bergelar Magister (S2), 524 wisudawan bergelar Sarjana (S1), 3 wisudawan bergelar Sarjana Terapan (D4), dan 13 wisudawan bergelar Vokasi (D3).
Prosesi wisuda berlangsung selama dua hari. Pada hari Sabtu (17/5/2025), UBH melantik 296 wisudawan dari empat fakultas: Fakultas Ekonomi dan Bisnis (47 wisudawan), Fakultas Hukum (137 wisudawan), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (9 wisudawan), dan Fakultas Teknologi Industri (103 wisudawan).
Pada hari Minggu (18/5/2025), giliran 300 wisudawan lainnya yang dilantik, terdiri dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (171 wisudawan), Fakultas Ilmu Budaya (14 wisudawan), dan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (115 wisudawan).
"Dengan penambahan lulusan baru ini, UBH telah menghasilkan total 59.591 alumni yang tersebar di berbagai posisi strategis, baik di pemerintahan, BUMN, swasta, hingga menjadi pengusaha sukses di dalam dan luar negeri," jelas Prof. Diana Kartika.
Wisuda Akademik ke-83 juga menampilkan lulusan-lulusan terbaik dari berbagai jenjang pendidikan. Untuk Program Ahli Madya, gelar terbaik disandang oleh Adit Maxtor dari Program Studi Teknik Ekonomi Konstruksi dengan IPK 3,58 dan predikat "Sangat Memuaskan".
Sementara itu, Raihan Putra Iwandi dari Program Studi Teknologi Rekayasa Pengelolaan dan Pemeliharaan Bangunan Sipil dinobatkan sebagai lulusan terbaik Program Sarjana Terapan dengan IPK 3,83 dan predikat "Dengan Pujian".
Untuk jenjang Sarjana, gelar lulusan terbaik diraih oleh Amanda dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dengan IPK nyaris sempurna 3,98 dan predikat "Dengan Pujian". Sedangkan untuk Program Magister, Yora Arungla'bi dari Program Studi Magister Sumberdaya Perairan, Pesisir, dan Kelautan meraih peringkat teratas dengan IPK 3,98 dan predikat "Dengan Pujian".
Dalam acara wisuda tersebut, UBH juga menyerahkan lima sertifikat kompetensi kepada wisudawan yang telah mengikuti dan lulus Uji Kompetensi di Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Universitas Bung Hatta.
Peringatan Dies Natalis ke-44 UBH tahun ini mengusung tema "Kolaborasi Inovatif dalam Melahirkan Generasi Unggul". Prof. Diana Kartika menjelaskan bahwa tema ini sejalan dengan visi UBH untuk menjadi perguruan tinggi unggul dan bermartabat menuju universitas kelas dunia.
"Untuk mencapai mimpi ini, kami telah menetapkan lima tahapan milestone yang menjadi rambu-rambu menuju Entrepreneural University pada tahun 2045," paparnya.
Saat ini, UBH berada pada tahap kedua (2023-2027) dengan fokus pada empat tujuan utama: menghasilkan SDM berkualitas, menghasilkan karya penelitian bermanfaat bagi kemaslahatan bersama, berperan nyata dalam pemberdayaan masyarakat, dan memantapkan posisi unggul bersaing UBH secara nasional dan internasional.
Prof. Diana Kartika mengakui bahwa tahun ini merupakan periode penuh tantangan bagi dunia pendidikan tinggi, di mana UBH harus terus beradaptasi dengan perubahan teknologi, dinamika kebutuhan pasar kerja, serta tren global dalam dunia pendidikan.
"Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Universitas Bung Hatta berhasil meraih sejumlah capaian penting yang berkontribusi pada peningkatan kualitas dan daya saing universitas baik di tingkat nasional maupun internasional," tegasnya.
Sebagai rektor, ia berkomitmen untuk menitikberatkan program kerja pada isu strategis perkembangan pencapaian target kinerja IKU (Indikator Kinerja Utama) dan target kinerja Renstra yang telah ditetapkan.
Perwakilan LLDIKTI Wilayah X, Afrinaldi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa ilmu pengetahuan saat ini dapat diperoleh dari berbagai sumber, tidak hanya di kampus atau lembaga pendidikan formal.
"Untuk itu, kami di Wilayah X berharap wisudawan yang dilantik dengan perkembangan ilmu ini tidak cukup sampai di sini dan seharusnya terus berkembang. Jadikanlah motto 'quality is my identity' dan lakukan hal yang terbaik," pesannya.
Sementara itu, Ketua Badan Pembina Yayasan Pendidikan Bung Hatta, Prof. Ganefri, menghimbau para wisudawan untuk menjadikan Bung Hatta sebagai role model dalam kehidupan.
"Jadikan Bung Hatta sebagai role model dalam berbangsa dan bernegara, dalam kehidupan berkeluarga, dan dalam menata kehidupan dengan kesederhanaan serta kecintaan terhadap bangsa dan negara," ujarnya.
Prof. Ganefri juga menekankan pentingnya mengembalikan nilai-nilai Bung Hatta dan memanfaatkan kekuatan alumni UBH yang telah tersebar di seluruh pelosok negeri.
"Testimoni dari lulusan Bung Hatta yang sukses perlu kita perbanyak untuk menemukan kembali kepercayaan publik di tengah persaingan ketat saat ini," tambahnya.
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, turut memberikan ucapan selamat kepada para wisudawan atas keberhasilan mereka menyelesaikan pendidikan di UBH.
"Kita mengetahui bahwa Universitas Bung Hatta yang sengaja dinamai dengan nama proklamator sejatinya menjadi suatu kebanggaan, baik bagi bangsa Indonesia dan khususnya masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat," ucapnya.
Gubernur berharap para wisudawan dapat mewarisi dan mewariskan kebesaran serta keistimewaan yang dimiliki oleh Bung Hatta.
Acara Wisuda Akademik ke-83 dan peringatan Dies Natalis ke-44 UBH dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk putri Proklamator Indonesia Mohammad Hatta, Meutia Hatta. Kehadirannya menambah makna dan kekhidmatan acara tersebut.
Dalam rangkaian Dies Natalis ke-44, UBH juga menggelar orasi ilmiah yang disampaikan oleh Dr. Putranesia dengan tema "Peran Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan dalam Meningkatkan Ketahanan Masyarakat menjadi Masyarakat Tangguh Bencana".(*)