Atase Pendidikan KBRI Beijing Beberkan Peluang Kolaborasi Akademik Universitas Bung Hatta Dengan Tiongkok
Selasa, 05 Agustus 2025
Universitas Bung Hatta berpeluang besar menjadi bagian kolaborasi bidang pendidikan dan akademik Indonesia - Tiongkok melalui peran diplomasi budaya dan kemitraan Academi, Busines, Governme, Communi dan Media
Hal itu disampaikan Yudil Chatim, SKM, M.Ed , Atase Pendidikan dan Kebudayaan, KBRI Beijing, pada acara dialog strategis Bung Hatta Memorial Lecture Series dalam rangka penguatan kolaborasi pendidikan dan kebudayaan Indonesia- Tiongkok di gedung Bung Hatta Convention Hall, Kampus 1 Universitas Bung Hatta, Ulak Karang, 5/8/2025.
Rektor Universitas Bung Hatta Prof.Diana Kartika saat membuka acara menyampaikan, bahwa kegiatan Dialog Strategis Internasional merupakan bagian dari Bung Hatta Memorial Lecture Series yang mendatangkan tokoh-tokoh penting dalam transformasi dan transfer keilmuan kepada seluruh sivitas akademika dalam membuka peluang pendidikan dan kolaborasi akademik bersama Tiongkok untuk menyongsong Universitas Bung Hatta yang berdaya saing global.
Disebutkan Rektor, kegiatan dialog sebagai ruang yang sangat penting untuk menjajaki potensi kolaborasi konkret, seperti program pertukaran mahasiswa dan dosen, riset bersama, hingga kolaborasi kebudayaan yang memperkaya kedua negara, membangun jejaring global dengan memanfaatkan peluang kemitraan internasional seperti dengan Tiongkok dengan harapan dapat memperkuat daya saing lulusan serta memperluas akses secara global.
Yudil Chatim, SKM, M.Ed dalam sesi dialog tersebut memaparkan materi bertajuk Peluang Pendidikan & Kolaborasi Akademik Indonesia-Tiongkok: Menyongsong Universitas Bung Hatta Berdaya Saing Global melalui Peran Diplomasi Budaya dan Kemitraan ABG-CM (Academic, Business, Government, Community, and Media).
Disebutkan Yudil, Diplomasi Budaya Sebagai Pintu Masuk melalui antara lain Festival Budaya Minangkabau di China dengan melibatkan KBRI, diaspora, media. Melalui Pertukaran Mahasiswa: Fokus pada cultural heritage & creative economy, dan Dukungan Pemerintah China, melalui Skema "Belt and Road" untuk pertukaran seni/bahasa serta kunjungan Rektor Universitas Bung Hatta ke China yang difasilitasi KBRI Beijing).
Dijelaskan juga Kemitraan Academic, Business, Government, Community, and Media untuk Universitas Bung Hatta dimulai dengan delegasi Universitas Bung Hatta berkunjung ke China (Oktober 2025) untuk tandatangani MoU, kemudian phase selanjutnya pelatihan dosen di China (bidang renewable energy, fintech) dan phase ketiga dengan pendirian rumah budaya Indonesia di Yunnan (2026) dan KBRI Beijing akan memberikan dukungan fasilitasi business matching dengan perusahaan China.
Menurutnya, kemitraan tersebut akan memberikan dampak tidak hanya bagi Universitas Bung Hatta, tetapi juga Sumatera Barat secara umum antara lain seperti Penyerapan lulusan UBH di perusahaan China (e.g., PT CNGR Indonesia), Penguatan identitas Minang melalui pertukaran budaya dan Universitas Bung Hatta sebagai hub pendidikan Indonesia-Tiongkok di Sumatra.
Secara tegas juga disampaikan, bahwa dengan kolaborasi Academic, Business, Government, Community, and Media , Universitas Bung Hatta bukan hanya mengejar ranking, tetapi menciptakan dampak nyata bagi masyarakat.
Dialog tersebut di hadiri oleh Badan Pembina Yayasan Pendidikan Bung Hatta Prof.Ganefri,P.Hd Ketua Yayasan Pendidikan Bung Hatta Prof. Dr. Nizwardi Jalinus, M.Ed, beserta jajaran, Dekan-dekan dan jajaran serta dosen-dosen dilingkungan Universitas Bung Hatta, dengan harapan dialog tersebut dapat menambah pemahaman yang lebih mendalam mengenai arah kebijakan pendidikan dan kebudayaan Indonesia di Tiongkok, sekaligus membuka jalan bagi Universitas Bung Hatta untuk lebih aktif menjalin relasi dengan institusi pendidikan tinggi maupun lembaga kebudayaan internasional.(*Ind)