Rektor Universitas Bung Hatta Tinjau Mahasiswa KKN-PPM Internasional di Johor Malaysia
Sabtu, 16 Agustus 2025
Rektor Universitas Bung Hatta Prof. Dr. Diana Kartika melakukan peninjauan langsung terhadap mahasiswa yang tengah mengikuti program Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Tematik/KKN-PPM (T) Internasional yang bertempat di Fakulti Alam Bina, Universiti Teknologi Malaysia (UTM), Johor, Malaysia pada 11 Agustus 2025.
Dalam kunjungan ini Rektor Universitas Bung Hatta Prof. Dr. Diana Kartika didampingi oleh Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Dr. Yulcherina, ST., MT, Kepala Sekretariat Rektor Bayu Haryanto ST., M.Si. dan Kepala Divisi Perencanaan dan Pengembangan Program Fielda Roza S.T., M.T. Dalam kunjungan ini disambut oleh Prof Dr. Abdul Rahman Bin Mohd Syam Pengarah UTM Construction Research Centre (UTM CRC) Universiti Teknologi Malaysia dan tim.
Rektor Universitas Bung Hatta menyerahkan secara simbolis mahasiswa dengan memberikan sekaligus memasangkan jaket KKN-PPM (T) kepada Pengarah UTM CRC yang menjadi mitra penyelenggara. Mahasiswa KKN-PPM Internasional ini akan beraktivitas selama 3 minggu di Universiti Teknologi Malaysia (UTM), Johor dan Kampung Temenin Lama, Johor, Malaysia
Rektor Universitas Bung Hatta Prof. Dr. Diana Kartika, menekankan pentingnya mahasiswa untuk mampu beradaptasi dengan budaya dan kebiasaan lokal, menjaga kesehatan, serta menjadikan pengalaman ini sebagai kesempatan membuka jejaring internasional.
"Mahasiswa KKN harus jmerancangprogram yang berdampak nyata bagi masyarakat dan lingkungandengan semangat kolaborasi sesuai dengan prinsip Sustainable Development Goals (SDGs). Interaksi mahasiswa Universitas Bung Hatta dengan mahasiswa UTM dan masyarakat setempt diharapkan melahirkan pengalaman berharga yang bukan hanya menambah wawasan akademik, tetapi juga memperkuat soft skills, kepedulian sosial, serta daya saing global,” ujar Rektor.
Dr. Yulcherina, ST., MT, DPL KKN-PPM (T) Internasional Johor, mengucapkan teriam kasih atas kehadiran Rektor dan dukungan UTM dan CRC. Mahasiswa tidak hanya menjadi peserta, tetapi juga menjadi penggerak yang mampu memimpin program.
“Mahasiswa perlu merancang kegiatan kolaboratif yang berdampak. Semua itu sejalan dengan semangat SDGs yang menjadi arah pembangunan global,” tutur Yulcherina. (*uby)