Detail Berita

Kuliah Umum Direktur Kelembagaan Dirjen Dikti di Universitas Bung Hatta, Dorong Transformasi Kampus Berdampak Menuju Indonesia Emas 2045
Kuliah Umum Direktur Kelembagaan Dirjen Dikti di Universitas Bung Hatta, Dorong Transformasi Kampus Berdampak Menuju Indonesia Emas 2045

Minggu, 21 September 2025

Arah baru pendidikan tinggi Indonesia adalah mewujudkan kampus yang berdampak dan inklusif dengan penekanan pada riset dan inovasi terapan, digitalisasi, dan internasionalisasi untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Pendidikan tinggi Indonesia ditopang lebih dari 60 % oleh perguruan tinggi swasta (PTS) di Indonesia.

Hal itu disampaikan Direktur Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Prof. Dr. Muhammad Najib, S.TP., M.M dalam paparannya pada kegiatan kuliah umum dengan tema: Arah Baru Pendidikan Tinggi Indonesia, Tantangan, Peluang, dan Peran Strategis Perguruan Tinggi Swasta, di Gedung Bung Hatta Convention Hall Kampus 1 Universitas Bung Hatta, Ulak Karang, 20/9/2025.

Disebutkan Prof. Muhammad Najib, di tengah pusaran perubahan global yang cepat dan dinamis, pendidikan tinggi bukan hanya sebagai ruang akademik, melainkan senjata strategis untuk menyiapkan generasi yang mengampu Indonesia menuju visi besar Indonesia Emas 2045 yang menargetkan bangsa yang berdaya saing global, berpengaruh di lanskap pendidikan dunia, dan sejahtera di dalam negeri.

Ditegaskan, untuk mencapai kerja baik tersebut, perguruan tinggi harus siap menghadapi tantangan berat krisis global, disrupsi teknologi, dan ketatnya kompetisi internasional, perguruan tinggi tidak cukup hanya bersaing di tingkat nasional, tetapi juga harus mampu menembus regional dan dunia.

Dipaparkan bagaimana pendidikan tinggi mengalami transformasi besar. Dari Universitas Klasik (generasi 1.0) yang hanya berfokus pada pengajaran, ke Universitas Riset (2.0) yang menekankan inovasi ilmiah, lalu Universitas Kewirausahaan (3.0) yang bersinergi dengan industri, kini dunia memasuki Universitas 4.0.
Universitas 4.0 tidak hanya berurusan dengan digitalisasi, tetapi juga dampak sosial, inovasi inklusif, dan keberlanjutan. Kolaborasi tidak lagi sebatas akademisi, industri, pemerintah, tetapi juga melibatkan masyarakat luas (quadruple helix).

Rektor Universitas Bung Hatta dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Direktur Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Prof. Dr. Muhammad Najib, S.TP., M.M, dan menyebutkan, bahwa tema kuliah umum sangat tepat dan relevan dengan arah transformasi pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya peran strategis perguruan tinggi swasta dalam mendukung pembangunan bangsa.

Rektor berharap melalui kuliah umum ini dapat memberi manfaat bagi Universitas Bung Hatta, terutama untuk mempersiapkan universitas kita menjadi lebih adaptif terhadap dinamika dan tantangan yang akan datang.

Senada dengan itu Ketua Yayasan Pendidikan Bung Hatta Prof. Dr. Nizwardi Jalinus, M.Ed.dalam kesempatan itu juga menyampaikan, bahwa Yayasan Pendidikan Bung Hatta terus mendorong program kampus Berdampak agar perguruan tinggi tidak hanya mengajarkan ilmu dan mendorong untuk memperkuat riset dan inovasi terapan, sehingga hasilnya benar-benar dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

Sementara itu Ketua Badan Pembina Yayasan Pendidikan Bung Hatta Prof. Ganefri, Ph.D, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar tidak berhenti di tataran wacana, tetapi benar-benar terimplementasi dan memberi dampak nyata pada mutu layanan pendidikan. peningkatan mutu pendidikan tinggi, serta sinergi antara lembaga pendidikan, pemerintah daerah, dan dunia industri sehingga melahirkan lulusan yang mampu menghadirkan dampak dan solusi berbagai permasalahan di tengah-tengah masyarakat.

Kuliah umum yang dihadiri oleh seluruh jajaran pimpinan dan dosen serta tenaga kependidikan dilingkungan Universitas Bung Hatta tersebut juga ada sesi tanya jawab dan ditutup dengan foto bersama.(*ind)