Detail Berita

Dosen Manajemen Universitas Bung Hatta dan Unand Lakukan Pendampingan Untuk Perkuat Produk Unggulan Kota Payakumbuh
Dosen Manajemen Universitas Bung Hatta dan Unand Lakukan Pendampingan Untuk Perkuat Produk Unggulan Kota Payakumbuh

Rabu, 12 November 2025

Tim dosen Universitas Bung Hatta berkolaborasi dengan dosen Universitas Andalas melaksanakan pendampingan dan pelatihan pengembangan pemasaran usaha Rendang Biyan dan Wosugi di Kota Payakumbuh dari Bulan Oktober-November 2025.

Kegiatan pendampingan ini diketuai oleh Prof. Ratni Prima Lita dari Universitas Andalas, dengan anggota tim Dr. Verinita dan Dr. Daimom Syukri dari Universitas Andalas, serta Reni Yuliviona, SE.,M.Si.,Ph.D dari Universitas Bung Hatta.

Pendampingan ini berupa skema pemberdayaan berbasis kewirausahaan yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dengan ruang lingkup pemberdayaan mitra usaha produk unggulan daerah tahun 2025.

Reni Yuliviona, SE.,M.Si.,Ph.D, dosen Magister Manajemen Universitas Bung Hatta yang turut terlibat dalam kegiatan tersebut, menyampaikan bahwa kolaborasi ini menjadi bentuk nyata kontribusi perguruan tinggi dalam membantu pelaku usaha lokal agar mampu berkembang dan beradaptasi dengan perubahan zaman.

"Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing pelaku usaha rendang lokal, agar mampu beradaptasi dengan dinamika pasar modern serta memperluas jangkauan pemasaran hingga ke ranah digital," ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, kami ingin mendampingi para pelaku usaha rendang agar tidak hanya unggul dalam cita rasa, tetapi juga memiliki kemampuan memasarkan produk secara profesional dan kreatif. Saat ini, kekuatan digital marketing sangat menentukan keberlanjutan usaha, terutama bagi UMKM.

Ia menambahkan, pelatihan dan pendampingan yang dilakukan tidak berhenti pada pemberian materi semata, tetapi juga mencakup bimbingan langsung agar para pengusaha dapat menerapkan strategi pemasaran yang efektif.

"Kami berharap setelah kegiatan ini, pengusaha Rendang Biyan dan Wosugi dapat lebih percaya diri mengembangkan bisnisnya, memperkuat merek, serta memperluas jangkauan pasar hingga ke tingkat nasional bahkan internasional," tutupnya.

Selama pelatihan, peserta mendapat materi dan bimbingan langsung terkait penguatan merek (branding), strategi pemasaran offline dan online, dan pengembangan promosi melalui media sosial hingga mengarahkan pelaku usaha untuk mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) merek. (*uby)