Detail Berita

Universitas Bung Hatta dan UMT Gelar International Lecture Series Bahas Eko-Arkeologi Maritim di Kawasan Konservasi Laut
Universitas Bung Hatta dan UMT Gelar International Lecture Series Bahas Eko-Arkeologi Maritim di Kawasan Konservasi Laut

Senin, 22 Desember 2025

Program Magister Sumberdaya Perairan, Pesisir, dan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta dan Universiti Malaysia Terengganu (UMT) menggelar International Lecture Series of Postgraduate Program
  • dengan tema Pembangunan Perikanan dan Kelautan Berkelanjutan melalui Pendekatan Eko-Arkeologi Maritim di Kawasan Konservasi Laut (Marine Protected Area/MPA).

    Kegiatan ini menghadirkan narasumber internasional, Prof. Madya Dr. Hasrizal dari Universiti Malaysia Terengganu, yang memaparkan topik Sustainability of Fisheries and Marine Resources Through an Eco-Archaeology Approach in Marine Park. Acara dimoderatori oleh dosen Pascasarjana FPIK Universitas Bung Hatta, Dr. Harfiandri Damanhuri, S.Pi., M.Sc., serta dibuka secara resmi oleh Ketua Program Studi Magister SP2K Universitas Bung Hatta, Prof. Junaidi.

    Prof. Junaidi menegaskan kegiatan ini merupakan bagian strategis dari penguatan kerja sama internasional antara Universitas Bung Hatta dan UMT sekaligus peningkatan kapasitas akademik mahasiswa dan pemangku kepentingan.

    "International Lecture Series ini tidak hanya memperkuat kolaborasi institusi, tetapi juga memperluas wawasan mahasiswa dan pengambil kebijakan dalam melihat pengelolaan sumberdaya kelautan secara berkelanjutan dan berbasis ilmu pengetahuan," ujar Prof. Junaidi.

    Sementara itu, Dr. Harfiandri Damanhuri menekankan relevansi pendekatan eko-arkeologi maritim bagi wilayah pesisir Indonesia, khususnya pantai barat Sumatera.

    "Banyak potensi bangkai kapal tenggelam berusia lebih dari 50 tahun yang kini berasosiasi dengan terumbu karang dan ekosistem laut penting lainnya. Struktur ini telah menjadi habitat bagi berbagai biota laut, termasuk penyu laut sebagai spesies kunci konservasi," jelasnya.

    Kegiatan ini terbuka bagi mahasiswa dan dosen Program S1 dan S2 FPIK Universitas Bung Hatta, mahasiswa UMT Malaysia, serta melibatkan peneliti dari BRIN, pemangku kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP-RI), Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat, UPTD Konservasi Penyu, komunitas masyarakat pesisir, dan pemangku kepentingan lainnya.

    International Lecture Series ini dilaksanakan sebagai agenda tahunan untuk mendukung komitmen bersama dalam mewujudkan target Indonesia 30x45 serta selaras dengan SDGs 14 (Life Below Water) dan program UNESCO. Fokus utama diarahkan pada upaya perlindungan, pelestarian, dan konservasi ekosistem laut serta biota kunci, guna memastikan pemanfaatan sumberdaya kelautan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.

    Namun demikian, tantangan pencapaian SDGs 14 di kawasan Asia Tenggara masih tergolong besar. Banyak negara di kawasan ini dinilai belum memiliki kebijakan kelautan yang holistik, inklusif, dan komprehensif, sehingga praktik eksploitasi sumberdaya laut yang tidak ramah lingkungan masih kerap terjadi.

    Melalui forum akademik lintas negara seperti ini, Universitas Bung Hatta dan UMT berupaya mendorong dialog ilmiah, penelitian bersama, dan pertukaran pengalaman sebagai rujukan dalam penyusunan kebijakan kelautan berkelanjutan. Upaya tersebut diharapkan mampu memberikan dampak nyata bagi keberlanjutan ekosistem laut dan menjawab tantangan global dalam menjaga kehidupan di bawah laut. (*hd/uby)