Dosen FPIK Kawin Silangkan Ikan-Ikan
Jum'at, 15 Juli 2011
Mas bilih, mas koki, mas balingka. Kata-kata itu tertulis di dinding tempat ikan (seperti akuarium) di Labor Ikan Universitas Bung Hatta (UBH). Ikan-ikan yang masih berupa larva itu diletakkan terpisah, merupakan ikan hasil percobaan perkawinan silang.Nawir Muhar, dosen UBH, yang memimpin percobaan itu bersama mahasiswanya.
Kata âmasâ merujuk kepada ikan emas, kata di belakangnya dari spesies yang berbeda. âUji cobanya dilakukan pada hari Senin, dua hari setelahnya ikan tersebut telah menjadi larva,â ujar Nawir Muhar kepada Haluan, Kamis (14/7).
Nawir Muhar melakukan perco¬baan dengan langkah-langkah sederhana, tapi memerlukan ketekunan. Awalnya, ikan âdiberokâ (dipuasakan dari makanan) untuk menghilangkan lemak-lemak yang menutupi telur. Proses ini berlangsung 24 jam.
Ikan betina disuntik dengan hormon ovaprim (hormon perangsang) agar ikan lebih cepat bertelur. Ini dilakukan sebanyak dua kali dengan rentang waktu enam jam. Masing-masing limit waktu diberi suntikan hormon sebanyak 0,5 mili.