Detail Berita

Gubernur Sumbar Lepas 1.690 KKN-PPM UBH

Senin, 02 Juli 2012

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Senin, 2/7 melepas 1.690 Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Pada Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Bung Hatta. Ini merupakan KKN-PPM ke-2 setelah 31 tahun keberadaas Universitas Bung Hatta.

Koordinator pelaksana KKN-PPM UBH Dr. Elfiondri menjelaskan, mahasiswa KKN-PPM UBH tersebut akan menempati 7 Kabupaten dengan 59 kenagarian. Kabupaten yang dijadikan lokasi kali ini meliputi Kab.Agam ( 9 kenagarian), Kab.Padang Pariaman (11 kenagarian), Kab.Pasaman (4 kenagarian), Kab.Pasaman Barat (9 kenagarian), Kab.Pesisir Selatan (18 Kenagarian), Kab.Sijunjung (5 kenagrian), dan Kab.Tanah Datar (10 kenagarian).

‘’Selama pelaksanaan, mahasiswa peserta KKN-PPM tersebut akan di damping oleh 59 Dosen Pendamping lapangan dan 7 orang koordinator masing-masing kabupaten” kata Elfiondri di tengah hiruk pikuk para mahasiswa yang akan berangkat ke lokasi KKN-PPM.

Sementara itu, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dalam sambutannya menyebutkan kegiatan KKN-PPM yang dilaksanakan UBH, tidaklah semata bagian dari pelaksanaan kegiatan akademik, tetapi juga adalah sebagai aplikasi dari pembelajaran yang didapat selama dibangku perkuliahan ketengah-tengah masyarakat.

“KKN merupakan kesempatan emas bagi mahasiswa untuk melihat langsung kenyataan yang terjadi di tengah masyarakat” ujar Irwan.

Irwan mengajak mahasiswa untuk memberi penguatan kepada masyarakat desa dalam berbagai bidang . Ia juga berharap mahasiswa juga dapat menyulut upaya pengurangan angka kemiskinan di Sumatera Barat. Dengan jalan memberi pemahaman kepada masyarakat di pedesaan untuk memperbaiki pola hidup.

Ditempat yang sama Rektor UBH Prof. Hafrijal Syandri dalam acara pelepasan yang dihadiri seluru Dosen Pendamping Lapangan serta jajaran pimpinan Yayasan Pendidikan Bung Hatta mengatakan bahwa, di setiap Kabupaten pserta KKN akan di sambut oleh Bupati masing-masing Kabupaten, Camat serta walinagari.

"Perlihatkan karya nyata selama KKN dengan belajar sebaik-baiknya dari masyarakat," ujar Hafrijal.

Hafrijal berharap, selama menjalani KKN mahasiswa dapat menjaga sikap dan membantu masyarakat ditempat melayani. Hingga berakhirnya KKN mahasiswa juga diharapkan membawa serta bekal pengetahuan dan wawasan untuk disalurkan melalui keahlian pendidikan, tidak saja untuk kepentingan penelitian akhir kuliah.

Ia menambahkan, setiap peserta mendapat perlindungan asuransi ganda, yakni asuransi kesehatan yang telah berlangsung sejak begitu mereka terdaftar sebagai mahasiswa UBH dan perlindungan asuransi khusus selama KKN-PPM dari Asuransi Jiwas Raya. (*Indrawadi-Humas UBH)