Selasa, 03 Oktober 2006
Prospek Pengembangan Budidaya Perlebahan di Indonesia
AbstrakLebah merupakan serangga penghasil madu, royal jelly, propolis, lilin, pollen, sengat dan membantu penyerbukan tanaman. Riset ilmiah terbaru membuktikan bahwa madu potensial sebagai antioksidan, antimikroba, antijamur, perawatan kulit, pengawet makanan, dan sebagai obat luka. Konsumsi madu penduduk Indonesia saat ini hanya 15 gram/kapita/tahun, sedangkan tingkat konsumsi madu masyarakat di negara-negara maju (Jepang, Jerman, Inggris, Perancis dan AS) mencapai 1000ââ¬â1600 gram/kapita/tahun.
Jumlah penduduk Indonesia saat ini 220 juta orang. Bila konsumsi madu sekitar 15 gram/kapita/tahun, maka setiap tahun dibutuhkan madu sebesar 3.300 ton. Sementara itu produksi madu dalam negeri kurun waktu 1996-2000 hanya 1.538-2.824 ton/tahun. Selain untuk konsumsi, madu dibutuhkan pada industri farmasi dan kosmetik yang mencapai 10.000 ââ¬â 15.000 ton/tahun.
Pada umumnya semua tanaman berbunga merupakan sumber pakan lebah, karena ia menghasilkan nektar dan polen. Jenis tanaman penghasil nektar antara lain: tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, rumput dan bunga. Negara Indonesia merupakan daerah tropis yang ditumbuhi oleh sekitar 25.000 tanaman berbunga yang potensial menghasilkan nektar.
Dengan memperhatikan konsumsi madu dan capaian produksi madu domestik, maka penulis meyakini bahwa budidaya lebah madu layak dikembangkan di Indonesia. Setidaknya ada lima faktor pendukung, yaitu: Pertama, Indonesia memiliki spesies lebah lokal yang adaptif dengan iklim tropis dan produksi madu cukup tinggi. Kedua, Indonesia merupakan negara agraris dengan luas daratan sekitar 200 juta hektar, terdiri dari hutan, perkebunan, tanaman pangan, hortikultura, semak belukar dan rumput yang menghasilkan nektar. Ketiga, produksi madu domestik sangat rendah sehingga budidaya lebah madu sangat prospektif dikembangkan. Keempat, budidaya lebah madu membutuhkan biaya produksi yang rendah. Kelima, lebah menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia.
[newpage]
Dalam upaya mengembangkan budidaya perlebahan di Indonesia, maka penulis menyarankan perlunya dibentuk Dewan Madu Nasional. Badan inilah yang bertugas mengkoordinasikan pengembangan perlebahan di Indonesia, terutama merumuskan ââ¬Åpeta jalanââ¬Â budidaya perlebahan di Indonesia. Artikel ini dimaksudkan mengelaborasi pengembangan budidaya perlebahan di Indonesia.
Kata kunci: usaha perlebahan, madu, prospek perlebahan, dewan madu nasional.
Simpulan
1. Lebah merupakan serangga penghasil madu, royal jelly, propolis, lilin, pollen, sengat dan membantu penyerbukan tanaman. Riset ilmiah terbaru membuktikan bahwa madu potensial sebagai antioksidan, antimikroba, antijamur, perawatan kulit, pengawet makanan, dan sebagai obat luka. Konsumsi madu penduduk Indonesia saat ini hanya 15 gram/kapita/tahun, sedangkan tingkat konsumsi madu masyarakat di negara-negara maju (Jepang, Jerman, Inggris, Perancis dan AS) mencapai 1000ââ¬â1600 gram/kapita/tahun.
2. Pada umumnya semua tanaman berbunga merupakan sumber pakan lebah, karena ia menghasilkan nektar dan polen. Jenis tanaman penghasil nektar antara lain: tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, rumput dan bunga. Negara Indonesia merupakan daerah tropis yang ditumbuhi oleh sekitar 25.000 tanaman berbunga yang potensial menghasilkan nektar.
Saran
Dalam upaya mengembangkan budidaya perlebahan di Indonesia, maka penulis menyarankan perlunya dibentuk Dewan Madu Nasional. Badan inilah yang bertugas mengkoordinasikan pengembangan perlebahan di Indonesia, terutama merumuskan ââ¬Åpeta jalanââ¬Â budidaya perlebahan di Indonesia.
[newpage]
DAFTAR PUSTAKA
Al Qurââ¬â¢an Al Karim dan Al Hadis.
Bradbear, N. 2004. Beekeeping and Sustainable Livelihoods. Rome: Agricultural Support Systems Division, Food and Agriculture Organization of thr United Nations.
Chen, J. T. 1998. Sosio-medical significance of royal jelly. Honeybee Science 19 (1): 23-26.
Departemen Kehutanan. 2003. Pedoman Umum Pemberdayaan Masyarakat di dalam dan di sekitar Hutan. Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial, Departemen Kehutanan, Jakarta.
Erwan. 2006. Pemanfataan nira aren dan nira kelapa serta polen aren sebagai pakan lebah untuk meningkatkan produksi madu Apis cerana di Kabupaten Lombok Barat. [Disertasi] Sekolah Pascasarjana. IPB. Bogor.
Erwan. 1999. Pengaruh jenis lebah (Apis cerana dan Apis mellifera) terhadap efisiensi pengumpulan nektar tanaman. Tesis Program Pascasarjana. IPB. Bogor.
Free, J. B. 1982. Bees and Mankind. George Allen & Unwin (Publisher) Ltd. London, Boston, Sydney.
Gojmerac, W. L. 1983. Bees, Beekeping, Honey and Pollination. The Avi Publishing Company, Inc. Wetsport, Connecticut.
Karsono, S. 1999. Perlebahan dan pengembangannya di Indonesia. Makalah pada Sarasehan Nasional Satwa Harapan di Fakultas Peternakan IPB. Bogor 3 April 1999.
Murtidjo, B. A. 1991. Memelihara Lebah Madu. Yogyakarta : Kanisius.
Okuda, H; K. Kameda; C. Morimoto; Y. Matsuura; M. Chikoki and J. Ming. 1998. Studies on insulin-like substances and inhibitory substances toward angiotensin-converting enzyme in royal jelly. Honeybee Science 19 (1): 23-26.
Rais, A. 1996. Madu Lebah: Obat yang Menyembuhkan. Media Dakwah. Jakarta.
Rinderer, T. E and A. M. Collins. 1986. Behavioral Genetics. In: T. E. Rinderer (Ed.). Bee Genetics and Breeding. Academic Press, Inc. Harcourt Brace Javanovich Publisher. Orlando, San Diego, New York, Austin, Boston, London, Sidney, Tokyo, Toronto.
Rusfidra. 2006a. Madu, cendera mata alam menyehatkan. Artikel iptek Harian Pikiran Rakyat, Bandung, 27 Juli 2006.
Rusfidra. 2006b. Keragaman genetik lebah madu. Artikel iptek Harian Pikiran Rakyat, Bandung, 27 Juli 2006.
Rusfidra. 2006c. Lebah. Artikel kolom hikmah Harian Republika, Jakarta, 22 April 2006.
Rusfidra. 2005a. Hikmah penciptaan lebah. http//www.kabupaten-agam.go.id. [16 Oktober 2005].
Rusfidra. 2005b. Seputar ternak lebah. http//www.bung-hatta.ac.id. [11 Oktober 2005].
Rusfidra. 2005c. Sehat dengan madu. http//www.bung-hatta.ac.id. [20 Oktober 2005].
Rusfidra. 2003. Enam sifat lebah. Kolom Hikmat Majalah Tarbawi. Edisi 56, April 2003.
Ruttner, F. 1986. The life and flight activity of drones. Journal Bee World 47: 93-100.
Sihombing, D. T. H. 1997. Ilmu Ternak Lebah Madu. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Suhardjono, Y. R., W. A. Nurdjito dan S. Kahono. 1986. Potensi lebah madu sebagai penyerbuk tanaman budidaya. Prosiding Lokakarya Pembudidayaan Lebah Madu untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat. Sukabumi 20-23 Mei.
Suwanda, O. 1986. Pengelolaan lebah madu oleh pramuka. Prosiding Lokakarya Pembudidayaan Lebah Madu untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat. Sukabumi 20-23 Mei.
Yoshida, T. 1998. Japanese honeybee, ecology and its rearing methods IV. Honeybee Science 19 (1):27-36.
(Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Biologi, diselenggarakan oleh Fakultas MIPA
Universitas Negeri Semarang di Aula LPMP, Semarang, 26 Agustus 2006).