Detail Berita

Dua Anggota KSR UBH Ikuti Gladian Relawan Nasional

Selasa, 19 November 2013

Melaksanakan tugas kemanusiaan melalui keanggotaan Korps Suka rela Palang Merah Indonesia (KSR-PMI) merupakan ujung tombak dalam menjalankan tujuh prinsip palang merah dan bulang sabit merah internasional yakni kemanusiaan, kesamaan, kenetralan, kemandirian, kesukarelaan, kesatuan dan kesemestaan.

Sebagai oraganisasi yang memiliki tanggung jawab dengan dasar kemanusiaan sudah sepatutnya para relawan lebih mawas diri, terutama dalam menyikapi potensi bencana dengan siap-siaga, tanggap dan profesional di lapangan.

Untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman relawan tersebut, Unit Kegiatan Mahasiswa KSR-PMI Proklamator Universitras Bung Hatta mengirim dua utusan anggotanya yaitu Hendra Rukmana dan Riki Hardianto untuk mengikuti kegiatan Gladian Relawan V KSR-PMI Unit Perguruan Tinggi Se-Indonesia yang dilaksnakan di Kampus Universitas Malikkussaleh, Aceh pada 18-24 Novembar 2013.

Kegiatan yang bertemakan mewujudkan relawan mud yang tanggap, pengalaman dan profesional dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip dasr gerakan palang merah ini menitik beratkan pada materi yang berkenaan dengan manajemen bencana serta SAR Darat (rimba) dengan lokasi simulasi di Hutan Desa Krueng Tuan, Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara.

Eggi Putra murdi, Komandan KSR-PMI Proklamator mengatakan kegiatan ini penting untuk diikuti oleh anggota KSR-PMI Proklamator karena dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam penanggulangan bencana dan tanggap darurat bencana serta upaya pengurangan resiko yang bersinkronisasi dengan SAR Darat.

"Acara ini bagus diikuti bagi relawan KSR-PMI agar kader-kader relawan ini mampu menggerakan masyarakat biar lebih siap dan siaga menghadapi kemungkinan bencana. Selain itu, kegiatan ini juga dapat membentuk rasa persatuan kesatuan serta untuk menjalin silaturahmi KSR Se-Indonesia," ucapnya.

Kegiatan Gladian relawan ini terdiri dari materi seminar mengenai mewujudkan kader muda kemanusiaan yang memahami esensi kepluraran NKRI dari Ketua Palang Merah Pusat, Jusuf Kalla dan materi manajemn konflik sebagai bentuk prefentif konflik horisontal dan vertikal daerah dalam lingkup NKRI yang disampaikan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, Farhan Hamid.

Selain itu para relawan yang berasal dari 101 perguaruan tinggi di Indonesia ini tidak hanya belajar teori kepalangmerahan dan SAR darat saja, tapi akan ada simulasi juga. Kemudian terjun dalam kegiatan kemanusiaan seperti donor darah, bakti sosial hingga kunjungan ke tempat-tempat wisata di akhir kegiatan ini. (**Bayu-Humas UBH)