Seminar Teknik Kimia UBH: Sumbar Miliki Potensi Kembangkan Biogas dari Sampah
Senin, 16 Desember 2013
Permasalahan sampah merupakan masalah yang cukup seksi, karena bila kita bisa mengolahnya, dapat dimanfaatkan menjadi suatu hal yang berguna bagi banyak kalangan. Kita ketahui bersama sampah menjadi problem kita semua baik hari ini, esok dan yang akan datang. Tambah lagi dengan budaya masyarakat kita yang suka membuang sampah sembarangan.Hal tersebut dikatakan Rektor Universitas Bung Hatta Prof.Dr. Niki Lukviarman, SE, Akt MBA saat memberikan sambutan dalam kegiatan Seminar Sehari Mengenai Pengelolaan Sampah Kota Menjadi Energi Baru Terbarukan Berbasis Biogas.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta bersama Akademi Teknologi Industri Padang yang bertempat di Aula Balairung Caraka Gedung B Kampus Proklamator I Universitas Bung Hatta, Senin (16/12/2013).
Niki mengatakan Jurusan Teknik Kimia Universitas Bung Hatta cukup kuat dengan tenaga pendidik yang berkelas doktor. Selain itu juga jurusan ini sangat kreatif dalam penerimaan mahasiswa baru dengan tidak lagi mempromosikan lewat iklan tetapi dengan mengedukasi masyarakat dan calon mahasiswa dengan tulisan di media.
Kampus sangat senang dengan kegiatan seminar yang dilakukan secara kolaborasi inin dengan pergurusan tinggi lainnya dan menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri. Dengan Seminar ini kita beruntung membawa para ahli yang menguasai bidang pengolahan sampah , ungkapnya.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengetahui meningkatnya pengetahuan para peserta mengenai pengelolaan sampah kota dan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil tindakan serta langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam mengelola sampah menjadi suatu barang yang berguna.
Seminar sehari ini menghadirkan tiga narasumber yang berkompeten di bidangnya yaitu Dr. Ester Edwart, M.Pd dari Akademi Teknologi Industri Padang, Prof. Mohammad Taherzadeh dari University of Boras Swedia dan Mr. Fredrik Johansson, dari FovBiogas, Swedia.
Menurut Dr. Ester Edwart, M.Pd, Sumatra Barat memiliki potensi untuk didirikan industri biogas dengan memanfaatkan sampah kota. Pasalnya, sampah kota yang bermuara ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) ini belum dioleh dan dimanfaatkan secara maksimal. Ditambah juga produksi sampah per harinya semakin tinggi, setiap orang bisa memproduksi sampah 1,2 kg per hari.
Seperti di TPA Payakumbuh yang merupakan tempat pembuangan yang terbesar di Sumbar yang menampung sampah dari Bukittingi, Limapuluh Kota dan Agam. Bila tidak dimanfaatkan sangat disayangkan, padahal sampah dari TPA itu merupakan resource yang bila dimanfatkan dapat menjadikan energi terbarukan. ungkapnya.
Sementara itu, Prof. Mohammad Taherzadeh bercerita mengenai profil Universtiy of Boras dengan keunggulannya dan arah risetnya yang berbasis University Research Profile Resource Recovery dengan memanfaatkan limbah dan produk samping dari pertanian, hasil hutan, industri dan lainnya.
Kita memiliki visi untuk memanfaatkan limbah karena limbah adalah resource, Tetapi pengetahuan kita tidak cukup untuk menggunakannya. Kita melakukan penelitian dengan memanfaatkan limbah untuk dijadikan hidrogen, biogas, bioetanol dan lainya, ujar guru besar Teknologi Bioproses Universtiy of Boras ini.
Kemudian Fredrik Johansson memperkenalkan produk untuk pembuatan biogas yang mudah, ringan, tahan lama dan kualitas baik secara industri paabrikasi atau rumah tangga. "Misi kami adalah untuk membuat teknologi biogas yang mudah, terjangkau dan dapat diakses oleh banyak kalangan dan intansi, ujarnya.
Seminar ini diikuti lebih dari 250 peserta yang berasal dari Universitas Bung Hatta, Akademi Teknologi Industri Padang dan perguruan tinggi lainnya, Intansi pemerintah di bidang lingkungan dan kebersihan kota dan pemerhati lingkungan lainnya. (**Bayu-Humas UBH)