Detail Berita

UBH dan 14 Delegasi Persiapkan Deklarasi Forum Samudera Hindia
UBH dan 14 Delegasi Persiapkan Deklarasi Forum Samudera Hindia

Senin, 24 Februari 2014

Bertempat di ruang sidang Rektor Universitas Bung Hatta, Kampus 1 UBH Ulak Karang, sebanyak 14 delegasi dari berbagai insitusi persiapkan deklarasi Forum Akademis Samudera Hindia, Senin (24/2). Utusan tersebut berasal dari UNDIP,IPB,ITB,UNAND,UTM Malaysia,UMT Malaysia,UiTM Malaysia, USM, P2O-LIPI, DKP Sumbar di ikuti 30 orang Doktor dari UBH, utusan Pemda dan undangan lainnya.

Rektor UBH Prof.Dr.Niki Lukviarman,SE,AKt,MA dalam sambutannya menyebutkan, gagasan pembentukan forum itu dilatar belakangi bincang-bincang ringan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dengan Rektor Universitas Bung Hatta di sebuah pertemuan tentang sektor kelautan Sumatera Barat.

“Dalam perbincangan itu disebutkan bahwa Pemprov memliki sarana & prasarana seperti Kapal Perikanan Pelabuhan Perikanan, Cool Storage, Hatchery, dsb. Kemudian pihak UBH sendiri juga memiliki ilmuan di bidang perikanan dan kelautan yang keberadaan kampusnya persis di depan Samaudra Hindia”, ujar Niki.

Ditambahkan Niki, dari perbincangan ringan tersebut terus berkembang dan dibentuk tim untuk menjajaki kemungkinan kerjasama pemerintah daerah dan lembaga pemerintah lainnya dengan universitas top di Indonesia dan Malaysia, kemudian pada bulan November 2013, pihak UBH mengundang perwakilan dari Kantor Gubernur, Ka.Dinas Perikanan dan Kelautan, Kepala serta Guru SMK Kelautan, Dekan-Dekan di Lingkungan UBH, 4 orang Tim dari UTM Malaysia, serta beberapa undangan lainnya untuk menggagas Forum Samudera Hindia.

Prof. Dr.Indra Jaya,MSc, Delegasi dari IPB Bogor dalam pemaparannya menyebutkan, perjalanan panjang bangsa Indonesia sebagai Negara yang konsen pada daratannya saja hari ini telah mulai berubah, hal tersebut dibuktikan dengan telah banyaknya organisasi-organisasi di bidang kelautan baik international maupun nasional.

Disebutkan Indra, hingga saat ini lebih dari 50 perguruan tinggi negeri maupun swasta yan menyelenggarakan program pendidikan kelautan, demikian juga halnya dengan institut-institut pendidikan dan departemen teknis yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dalam bidang kelautan.

“Namun belum ada yang mengarahkan prioritas penelitian dan pengembangan perikanan dan kelautan ke Samudera Hindia”, imbuhnya.

Sementara itu, Panitia pelaksana technical meeting Forum Akademis Samudera Hindia (FASH), Dr. Jhon Nurufdinsyah,MS menyebutkan bahwa tujuan FASH adalah sebagai wadah kolaborasi antar perguruan tinggi yang terlibat untuk mengembangkan pemikiran dan inovasi baru dalam bidang pendidikan,pelatihan,penelitian dan pengabdin masyarakat yang terkait dengan Samudera Hindia, sebagai wadah tukar menukar informasi dan publikasi ilmiah yang berhubungan dengan pendayagunaan samudera hindia dan sebagai landasan awal untuk pembentukan Institut Samudera Hindia ( Indian Ocean Institut).

“Misi FASH sendiri adalah membantu pemerintah dalam merumuskan kebijkaan pemerintah dibidang Pendidikan,Pelatihan dan Penelitian yang terkait dengan Samudera Hindia, membantu dunia usaha dan masyarakat dalam pemanfaatan dan pengelolaan samudera hindia” papar Jhon.

Dalam technical meeting tersebut juga di bahas rencana susunan pengurus Forum dan meminta kesediaan dewan penasehat seperti Prof. Dr. Emil Salim, Prof. Dr. Hasjim Djalal, Dr. Dino Patti Jalal dan Pof. Dr. Irwan Prayitno.

Direncakan Forum Akademis Samudera Hindia ini akan di deklarasikan pada bulan April 2004 oleh 10 Rektor Perguruan Tinggi dari Indonesia dan Malaysia, di hadapan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia, Gubernur Sumatera Barat dan pimpinan-pimpinan lembaga terkait. (*
  • Indrawadi-Humas UBH).