Renggo Pernanda, Mahasiswa Teknik Arsitektur UBH Juara II Sayembara Renovasi Gedung Pelabuhan
Selasa, 01 April 2014
Renggo Pernanda mahasiswa angkatan 2009 jurusan Teknik Arsitektur Universitas Bung Hatta berhasil mendapatkan Juara II dalam Sayembara Renovasi Gedung PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Makassar yang bekerjasama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Sulawesi Selatan setelah mendapat penurian pada 06 Januari 2014 lalu.Juri sayembara ini adalah Mulyono Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero), Wasis Subiyanto (Direktur Operasi dan Teknik PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero), Prof. Dr. Ir. Ananto Yudono, M.Eng, IAI, Ir. Sanusi Anwar, M.T, IAI, dan Ir. Muaz Yahya, IAI
Renggo mengatakan pada seyembara ini ia bersama tim Bombaru masuk dalam nominasi tiga besar setelah hasil seleksi tahap pertama dari 50 peserta se-Indonesia dan dipanggil ke Makassar untuk mengikuti penjurian tahap kedua dalam presentasi Big 3 Beauty Contest. Presentasi berlangsung di Gedung Eksisting PT. Pelabuhan Indonesia IV yang sedang disayembarakan.
Saya saat itu sedang magang Hepta Desain dan Baskoro Tedjo & Associate. Bersama mahasiswa magang lainya dan arsitek-arsitek disana kita membentuk tim dengan nama Bombaru, ungkapnya.
Perlombaan ini Arsitektur sebagai ruang untuk belajar berkarya dan mendorong mahasiswa magang atau kerja praktek untuk berinovasi dalam menetapkan konsep perancangan. Oleh Karena itu praktikan dipercaya sebagai project manager pada sayembara desain renovasi Gedung PT Pelindo IV, tambahnya.
Penanggung Jawab tim tersebut, T. Fahmi Ferdiansyah, ST Arsitek Hepta Desain dan Projec Manager, Renggo Pernanda mahasiswa Universitas Bung Hatta dengan eksekutornya Aris Munandar, ST (Arsitek Hepta Desain), Nurhizam Fahmi, ST (Arsitek Baskoro Tedjo & Associate), Surya Farant Sds. (Desainer magang dan Alumni Desainer Interior ITB) dan Fadhila Utami (mahasiswa Arsitektur Universitas Parahyangan).
Ia menjelaskan konsep dalam pembuatan rancangan ini yaitu Sulapa Epa. Dalam filosofi Bugis, Makassar adalah lambang kesempurnaan dalam kehidupan yang menjadi acuan bagi masyarakat bugis-makassar untuk selalu berbenah diri atau menyempurnakan diri, Sulappa Epa di kenal dengan simbol segi empat belah ketupat yang merupakan lambang kesempurnaan.
Penerapan analogi rumah terapung sebagai konsep makro pada bangunan Pelindo IV adalah bangunan utama merupakan representasi dari Rumah Panggung masyarakat Bugis- Makassar yang ada di kawasan pesisir pantai Makassar, Bangunan pendukung merupakan analogi bentuk dari kapal/Perahu yang tertambat, Desain pergola dan landsecap merepresentasikan gelombang Laut, ucapnya.
Ia juga berharap agar para mahasiswa lainya dapat juga aktif dalam mengikuti berbagai perlombaan desain dan sayembara. Saat ini, banyak event-event sayembara yang diadakan oleh berbagai kalangan yang berguna juga untuk mengasah dan melatih kemampuan kita, tutupnya. (**Ubay-Humas UBH)