Detail Berita

UBH Jadi Lokasi Test Ujian Kemampuan Bahasa Jepang
UBH Jadi Lokasi Test Ujian Kemampuan Bahasa Jepang

Jum'at, 05 September 2014

Jurusan Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta kembali membuka kesempatan bagi pembelajar bahasa Jepang di wilayah Sumatera Barat untuk mengikuti Ujian Kemampuan Bahasa Jepang (UKBJ) 2014 (Nihongo Noryoku Shiken) atau yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah The Japanese Language Proficiency Test (JLPT).

Pelaksanaan ujian ini akan berlangsung pada hari Minggu, 07 Desember 2014 di kampus Proklamator II Universitas Bung Hatta-Aie Pacah, Padang. Pelaksanaan ujian ini mengikuti jadwal Internasional yang dilakukan secara serentak di negara-negara lain yang diberi kewenangan oleh The Japan Foundation, Jepang.

Ketua Panitia UKBJ 2014, Tienn Immerry, S.S., M. Hum mengatakan ujian ini bisa diikuti oleh berbagai kalangan seperti siswa SMA/SMK dan yang sederajat, mahasiswa, dosen, dan kalangan umum yang ingin mengukur kemampuan bahasa Jepang mereka maupun untuk keperluan lainnya.

“Karena sertifikatnya berlaku Internasional, ,maka ujian ini harus diikuti oleh mahasiswa Jurusan Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta,” ujarnya Tieen yang juga menjabat Wakil Dekan Fakultas Ilmu Budaya.

Sementara itu Eduardus Agusli, salah seorang panitia UKBJ 2014 menyebutkan secara garis besar materi terbagi atas tiga bagian, yakni Moji-Goi (tulisan), Chookai (pendengaran), serta Bunpo-Dokkai (tata bahasa-bacaan). Materi ujian ini dibagi atas sejumlah level/tingkatan sesuai dengan kemampuan peserta, yakni N-5 (tingkat pemula) hingga N-1 (tingkat mahir).

“Universitas Bung Hatta merupakan 1 dari 7 perguruan tinggi yang ditunjuk untuk menyelenggarakan ujian ini setelah Universitas Sumatera Utara Medan, Universitas Dharma Persada Jakarta, Universitas Padjadjaran Bandung, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Universitas Negeri Surabaya, dan Universitas Udayana Denpasar,” ungkapnya.

Dr. Diana Kartika, Ketua Jurusan Sastra Jepang juga menegaskan gencarnya pembangunan infrastruktur di Indonesia belakangan ini juga dinilai menarik oleh para pebisnis/inverstor dari Jepang.

“Berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), menunjukkan Jepang merupakan investor terbesar di Indonesia dengan nilai penanaman modal mencapai 17% dari keseluruhan Penanaman Modal Asing (PMA),” ungkapnya.

Hal ini juga menggambarkan bahwa lapangan kerja yang membutuhkan penguasaan bahasa Jepang sebagai bahasa pengantar semakin terbuka lebar. Maka demi karir masa depan dan kebutuhan akan pekerja berbahasa Jepang tersebut, para calon lulusan wajib memiliki sertifikat UKBJ.


Hasil survei yang dilaksanakan oleh the Japan Foundation , pada 2012 mengungkapkan peningkatan jumlah pebelajar Bahasa Jepang mencapai 18% menjadi 872.411 orang. Dengan demikian Indonesia menduduki peringkat ke-2 yang memiliki pebelajar terbanyak di seluruh dunia setelah Tiongkok.

Berdasarkan data yang sama juga, Sumatera Barat menduduki posisi ke-6 pebelajar terbanyak dari seluruh provinsi Indonesia. Jumlah ini tampaknya akan terus bertambah seiring peningkatan hubungan kerjasama antara Indonesia dan Jepang.

Calon peserta ujian dapat mendaftarkan diri di kantor Jurusan Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta Kampus Proklamator II Aie Pacah dan tempat lainnya di wilayah Sumatera Barat yang ditetapkan panitia UKBJ setiap hari kerja seperti Universitas Andalas , Universitas Negeri Padang, STBA H. Agus Salim, Kyoshin La Sumbar, Universitas Riau dan akan ditutup pada 10 September 2014. Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi Oslan Amril dengan telepon. 081374489411. (**Ubay-Humas UBH)