Kesiapan Entrepreneur Menghadapi MEA 2015
Jum'at, 14 November 2014
Media online kinciakincia.com menggandeng Universitas Bung Hatta dalam melaksanakan Kuliah Umum Kewirausahaan Tingkat Nasional dengan mengangkat tema Kesiapan Entrepreneur Menghadapi MEA dengan Mentalitas Kebangsaan dengan menghadirkan 2 pembicara yaitu Ir. H. M. Lukman Edy, M.Si Ketua Fraksi PKB MPR RI dan Yuszak M Yahya dari CEO Smartpreneur yang bertempat di Aula Balairung Caraka Gedung B Kampus Proklamator I Universitas Bung Hatta , Jumat (14/11/2014).Pada kesempatan ini, M. Lukman Edy menyampaikan pokok-pokok penting dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015 dimulai dari pemahaman dalam memahami MEA itu sendiri, memahami peluangan dan daya saing hingga memahami seputar entrepreneur sebagai persiapan menuju perguruan tinggi yang dapat bersaing dengan lainnya.
Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan bagian kecenderungan dunia dalam pergaulan ekonomi dengan semangat anti tariff barriers, anti proteksi dan anti subsdi dalam suatu kawasan dalam perjanjian multilateral yang juga mengacu pada World Trade Organization namun dapat disesuaikan dengan kawasan tersebut dapat juga bersubsidi dan lainnya , jelasnya.
Lukman menyampaikan dalam aplikasi Masyarakat Ekonomi ASEAN mendatang bukan saja terjadi pergeraqkan antar barang tetapi akan ada pergerakan orang juga yang bebas masuk ke Indonesia. Untuk itu Indonesia perlu mempersiapkannya, hal ini sebagai tantangan juga peluang, sebab Indonesia memiliki bonus dari segi demografi dengan pekerja produktif terbanyak dengan kisar usia 17-40 tahun.
Indonesia juga perlu menyiapkan benteng dalam menghadapi tantangan tersebut dengan mengeluarkan regulasi dalam bentuk peraturan. Terdapat 3 peraturan perundang-undangan yang penting dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN yaitu UU mengenai perindustrian, perdagangan dan standarisasi sebagai bentuk proteksi, imbuh Lukman.
Sedangkan perguruan tinggi juga perlu meningkatkan jiwa kewirausaahan di kalangan mahasiswa sebagai bagian dalam menciptakan lulusan yang dapat berwirasaha. Selain itu juga para mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan dalam berbahasa asing terutama bahasa Inggris serta harus memiliki skills khusus.
Universitras Bung Hatta dapat juga mengajukan usulan sebagai lokasi dalam penyelenggaraan sertifikasi kepada pemerintah sesuai dengan syarat dan standar yang ditentukan. Dalam mencapai visinya, Universitas Bung Hatta dapat memperbanyak kerjasama dengan perguruan tinggi dari negara tetanga sebagai bentuk menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN serta menjadi pionir dalam menumbuhkan sprit koperasi, ungkapnya.
Sementara itu, Yuszak M Yahya lebih banyak membahas mengenai peluang dalam menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN bagi pengusaha terutama bagi mahasiswa yang ingin terjun dalam dunia usaha.
Permasalahan utama yang terjadi dengan para wirausahawan yaitu kurangnya informasi dan pengetahuan mengenai cara mengembangkan usaha, pasar penjualan,persaingan harga dipasarang, regulasi dan lainnya sehingga dapat menghambat berkembangnya suatu usaha, kata Yuszak.
Dikatakan Yuzak, dalam memulai usaha harus dilihat dan disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Membuat usaha bukan karena keunikan saja tampil harus mengikuti juga selera investor agar dapat terus menanamkan modal demi pengembangan usahanya.
Masyarakat Ekonomi ASEAN itu menjadi trand bagi dunia, sehingga Indonesia harus mau dan ikut terlibat didalamnya. Pasar pada dasarnya tidak dapat diarahkan sesuai dengan keinginan kita, namun sebagai pengusahan perlu untuk melakukan kajian dalam bagaimana menciptakan produk yang sesuai dengan permintaan masyarakat, memperbaiki tampilan dan kemasan produk dan memasang harga jual yang kompetitif sehingga inverstor akan datang sendiri untuk mengembangkan usaha kita, ucapnya.
Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 200 peserta yang terdari pimpinan struktural dan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta, komunitas-komunitas kewirausahaan dan para pelaku UMKM. (**Ubay-Humas UBH)