Posdaya Sebagai Model Pemberdayaan Masyarakat
Selasa, 20 Januari 2015
Dalam rangka pelaksanaan Millenium Development Goals (MDGs), Posdaya (Pos Pemberdayaan Keluarga mengembangkan fungsi keluarga yang diarahkan kepada lima prioritas sasaran utama, yaitu, (1) komitmen pada pimpinan dan sesepuh tingkat desa dan pedukuhan, kecamatan dan kabupaten, (2) pengembangan fungsi keagamaan, fungsi KB dan kesehatan, (3) fungsi pendidikan, (4) fungsi kewirausahaan dan (5) fungsi lingkungan hidup yang memberi makna terhadap kehidupan keluarga yang bahagia dan sejahtera.Penguatan fungsi-fungsi utama tersebut diharapkan memungkinkan setiap keluarga makin mampu membangun dirinya menjadi keluarga sejahtera, keluarga yang mandiri dan keluarga yang sanggup menghadapi tantangan masa depan dengan lebih baik
Hal itu di ungkapkan Ir. Indra Khaidir,ST.,MT Pengelola KKN-PPM Universitas Bung Hatta saat sosialiasi pembentukan Posdaya Proklamator untuk 5 kelurahan di Kota Padang, di ruangan Sidang Rektor Kampus Proklamator I, Ulak Karang.
Disebutkan Indra, tujuan pembentukan posdaya adalah untuk menyegarkan modal sosial, seperti hidup bergotong-royong dalam masyarakat guna membantu pemberdayaan keluarga secara terpadu dan membangun keluarga bahagia dan sejahtera.
Saat ini sudah ada 250-an Perguruan Tinggi dan 35.000-an posdaya yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan Universitas Bung Hatta bersama dengan 8 Perguruan Tinggi lainnya di Sumatera Barat dan Muaro Bungo Jambi sudah memperkuat kerjasama dengan Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri), hal itu dituangkan dalam bentuk penandatangan nota kesepahaman pelaksanaan program Pos Pemberdayaan Keluarga, yang di tanda tangani langsung oleh Prof. Haryono Suyono, Ketua Yayasan Damandiri imbuh Indra.
Dijelaskan Indra, posdaya terbentuk dari upaya yang timbul dari kesadaran masyarakat sendiri yang secara cerdas untuk mengentaskan kemiskinannya. Bukan mengandalkan berbagai bantuan yang hanya bertujuan memanjakan. Dengan Posdaya, masyarakat juga terus dilatih untuk menumbuhkan semangat dalam berkreatifitas agar keterampilannya semakin tercipta.
Untuk keberlanjutannya, baik pemerintah, masyarakat, universitas, LSM, dan berbagai perusahaan sudah seharusnyalah mendukung, bahkan memperluas posdaya di seluruh pelosok nusantara ini harap Indra yang juga dosen Fakultas Teknik Sipil UBH ini. (**Indrawadi).