Detail Berita

Mahasiswa KKN-PPM UBH Harus Bertindak Ilmiah Dalam  Pemberdayaan  Masyarakat
Mahasiswa KKN-PPM UBH Harus Bertindak Ilmiah Dalam Pemberdayaan Masyarakat

Sabtu, 04 April 2015

Dapat dimaklumi bila pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata ituberorientasi kepada misi memberdayakan masyarakat. Dimana proses pemberdayaan (empowering) dapat membuat orang dari tidak tahu, menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, atau dari tidak mampu, menjadi mampu.

Hal tersebut diungkapkan oleh Prof. Dr. Ir. Fachri Ahmad, MSc saat menyampaikan materi bertindak ilmiah dalam pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan pembekalan Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Pembelajaran Masyarakat (KKN-PPM) Hatta tahun 2015 yang bertempat di Aula Balairung Caraka Gedung B Kampus Proklamator I Universitas Bung Hatta, Sabtu (040/4/2015).

Fachri menyampaikan banyak cara yang dapat dilakukan, dalam upaya pemberdayaan masyarakat, misalnya dengan memberikan informasi, memperlihatkan contoh-contoh, melatih, memperkenalkan cara dan lainnya.

“Untuk bertindak ilmiah (scientific action), maka perlu dilakukan upaya untuk melakukan tindak sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan. Kaidah-kaidah keilmuan dapat dijelaskan dengan struktur keilmuan, yaitu teori dan data, yang dapat menggambarkan objektivitas, validitas data, presisi dan akurasi,” paparnya.

Oleh sebab itu, Fachri menyamapaikan ketika bertindak ilmiah dalam upaya pemberdayaan masyarakat, maka kaidah-kaidah keilmuan itu harus menjadi acuan. Bertindak ilmiah ini dapat diwujudkan dalam sebuah program kerja yang dirancang sedimikan rupa agar dapat memberikan motivasi dan pemberdayaan masyaraakt.

"Bertindak ilmiah, dalam upaya pemberdayaan masyarakat dapat pula kita gambarkan seperti Untuk daerah kabupaten Padang Pariaman misalnya mengenai potensi sumberdaya laut dan pengelolaannya, pemanfaatan energi matahari, pengolahan coklat, dan sebagainya," sebutnya.

Kemudian misalnya juga untuk Kota Padang Panjang seperti mengenai pengolahan batu kapur, pertanian organik, pendidikan berasrama, hutan lindung dan lainnya. Untuk daerah Solok, misalnya mengenai pendidikan anak usia dini, air bersih, sampah, kearifan lokal, Peraturan Daerah dan lainnya.

“Tentunya semua yang contoh tersebut dapat dikemas, dalam Pemberdayaan Masyarakat yang didasarkan kepada ilmu pengetahuan yang sesuai dengan bidangnya masing-masing,” sebutnya. (**Ubay-Humas UBH)