Detail Berita

Direktur IORA Memberikan Kuliah Umum di Universitas Bung Hatta
Direktur IORA Memberikan Kuliah Umum di Universitas Bung Hatta

Senin, 26 Oktober 2015

Untuk memberikan gambaran dan berbagi informasi mengenai Indian Ocean Rim Association (IORA) atau Asosiasi Negara-Negara Pesisir Samudera Hindia. Direktur Kesekretariatan IORA Firdaus Dahlan, SE memberikan Public Lecture mengenai Indonesian Chairmanship: Towords the 2017 Summit bagi dosen dan mahasiswa Universitas Bung Hatta yang diselenggarakan di Aula Balairung Caraka Gedung B Kampus Proklamator I Universitas Bung Hatta, Senin (26/10/2015).

Rektor Universitas Bung Hatta Prof. Dr. Niki Lukviarman, Se, Akt, MBA, CA menyampaikan kuliah umum ini juga masuk kedalam rangkaian kegiatan Bung Hatta Memorial Lecture Series yang menghadirkan para tokoh besar nasional maupun internasional untuk dapat berbagi pengalaman, pemahaman dan pandangan mereka kepada mahasiswa dan dosen di Kampus Proklamator Universitas Bung Hatta ini.

“Universitas Bung Hatta telah memiliki sejarah panjang dengan Kementerian Luar Negeri. Terkait dengan IORA, sebenarnya beberapa perguruan tinggi besar Indoensia dan Malaysia telah membentuk Indian Ocean Academic Forum (IOAF) yang digagas Universitas Bung Hatta sejak tahun 2013. Kedepannya IOAF dan IORA dapat bersinergi dalam melaksanakan program kerja yang terkait,” imbuhnya.


Dimoderatori oleh Dr. Ir. Alfian Zein, M.S, Direktur Kesekretariatan IORA asal Indoensia, Firdaus Dahlan, SE menyampaikan IORA merupakan satu-satunya organisasi negara-negara di kawasan Samudera Hindia yang menghubungkan tiga benua, yaitu Australia, Asia, dan Afrika yang memiliki berbagai macam potensi, peluang dan tantangan bagi negara-negera anggotanya.

“IORA lahir sejak tahun 1997 dengan 21 anggota dan 7 mitra dialog yang bertujun untuk menjalin kerjasama di bidang pembangann ekonomi. Saat ini IORA memiliki enam bidang prioritas utama yaitu keamanan dan keselamatan maritim, fasilitasi perdagangan dan investasi, manajemen perikanan, manajemen risiko bencana, kerja sama akademik dan IPTEK, serta pariwisata dan pertukaran budaya,” jelasnya.

Dikatakannya dengan adaknya IORA ini para negara anggota dan mitra dialog dapat menjaga stabilitas Samudera Hindia yang memiliki potensi yang sangat tinggi dan juga memiliki reskio perselisiah yang tinggi.

“Dengan menjadi ketuanya Indonesia, diharapkan IORA ini menjadi daya tarik yang menarik di massa depan dan memiliki peluang yang sangat penting bagi perguruan tinggi terutama dengan hadirnya IOAF dapat bekerjasama dengan IORA,” ucapnya.

Kuliah umum ini diikuti oleh lebih dari 250 peserta yang brasal dari mahasiswa dan dosen Universitas Bung Hatta, mahasiswa perguruan tinggi negeri dan swasta di Kota Padang. (**Ubay-Humas UBH)