Detail Berita

Mahasiswa PWK Universitas Bung Hat­ta Bedah Perencanaan Limapuluh Kota
Mahasiswa PWK Universitas Bung Hat­ta Bedah Perencanaan Limapuluh Kota

Selasa, 01 Maret 2016

Ma­hasiswa Program Studi Pe­ren­canaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Pe­ren­canaan Universitas Bung Hat­ta gelar seminar hasil studio perencanaan wilayah Ka­bu­pa­ten Limapuluh Kota di Aula Balirung Caraka Gedung B Kampus Proklamator I Universitas Bung Hat­ta , Sabtu (27/02/2016).

Seminar studio penutup dan salah satu syarat untuk melaksanakan Kerja Praktek (KP).

Rafika Yosania, mahasiswa Prodi PWK Universitas Bung Hat­ta me­ne­rangkan, seminar ini me­rupakan hasil akhir dokumen studio perencanaan wilayah dan hasilnya berupa rencana pada kawasan pilihan. Katanya, studio ini dikerjakan secara berkelompok (tim) dengan melakukan persiapan awal membuat desain survei. Ini berguna untuk panduan ma­hasiswa dalam melakukan sa­lah satu kegiatan.

Kemudian dilanjutkan dengan terjun ke lapangan mengadakan survei, baik secara primer dan se­kunder. Survei primer ini mencari data langsung ke la­pangan dengan mengamati kea­daan secara langsung. Se­men­tara survei sekunder men­dapatkan data di beberapa instansi seperti Dinas PU, Bappeda, Dinas Perkebunan, Disperindag, Dinas Pariwista dan Dinas Perikanan, yang berada di Kabupaten Li­ma­puluh Kota, kabupaten ka­wasan pilihan.

“Mahasiswa seperti berada di dunia kerja sebagai kon­sultan, dari mulai persiapan sam­pai dengan akhir di­se­lesaikannya oleh mahasiswa,” ujar Rafika.

Selain dihadiri mahasiswa dari Universitas Bung Hat­ta, juga turut hadir mahasiswa UNP dan STKIP PGRI Sumbar. Seminar studio wilayah ini mengangkat tema Membangun Nagari Pe­ngem­bangan Industri, Evaluasi Mas­terplan Minapolitan, Pe­ngem­bangan Pariwisata dan Pe­ngembangan Perkebunan.

Dosen pengampu mata ku­liah studio wilayah, Harne Ju­lianto Tou, ST MT me­nyam­paikan, studio dimulai dari semester dua sampai semester tujuh sebagai penutup. Ada lima studio di PWK Universitas Bung Hat­ta antara lain, studio 1 (pengantar proses peren­canaan), studio 2 (en­terprestasi data), studio tiga (analisis), studio 4 (studio kota), studio 5 (perencanaan wilayah).

“Studio ini merupakan sya­rat matakuliah, dan saat ini studio akhir mahasiswa PWK angkatan 2012 yang telah me­masuki studio wilayah, dan me­lewati empat studio sebe­lu­m­nya,” ujar Harne saat mem­berikan sambutan.

Sementara itu, Ketua Jur­u­san PWK Universitas Bung Hat­ta, Fidel Miro, SE, M.Trans mengapresiasi apa yang telah dilakukan mahasiswanya. Ia menyampaikan, apa yang telah dilakukan merupakan salah satu corong yang ber­fungsi sebagai rekomendasi bagi pemangku kepentingan, dalam membangun nagari te­r­utama di Kabupaten Lima­puluh Kota.

“Luar biasa, dan suatu pro­duk mahasiswa dalam pe­ren­canaan. Apalagi Kabupaten Limapuluh Kota memiliki ikon bagus seperti jembatan layang dan kelok 9, dan tentu membantu mensejahterakan masyarakat dan pemerintah dalam program pembangunan sesuai dengan bidang yang dipaparkan,” terangnya.

Ia berharap, bagi ma­ha­siswa angkatan berikutnya untuk benar-benar semangat dan tekun dalam melaksanan stu­dio, sebab studio ini ber­fung­si untuk melangkahkan diri ke tingkat nasional dan internasional. (**Humas UBH/Haluan)