Detail Berita

Universitas Bung Hatta Segera Jalin kerja Sama dengan Persatuan Insiyur Indonesia
Universitas Bung Hatta Segera Jalin kerja Sama dengan Persatuan Insiyur Indonesia

Selasa, 24 Mei 2016

Unversitas Bung Hatta dalam waktu dekat ini akan menjalin kerja sama Persatuan Insiyur Indonesia (PII) sebagai langkah dalam mehadapai tantangan Masyarakat Ekonomi Asean dan menyiapkan lulusan sarjana teknik yang berkompeten dan memiliki daya saing.

Untuk itu tim Universitas Bung Hatta yang diwakili oleh Dekan Fakultas Teknologi Industri, Ir. Mulyanef, M.Sc, IPP , Dekan Fakutlas Teknik Sipil dan Perencanaan Ir. Hendri Warman, MSCE, IPM dan Ketua Jurusan Teknik Mesin, Ir. Iman Satria, MT, IPM yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Persatuan Insiyur Indonesia Wilayah Sumbar mengadakan pertemuan dengan Persatuan Insiyur Indonesia Pusat yang langsung dihadiri Direktur Eksekutif PII Pusat, Ir. Rudy Handoko, IPM di Jakarta pada 23 Mei 2016.

Direktur Eksekutif PII Pusat, Ir. Rudy Handoko, IPM mengatakan dalam menghadapi Tantangan MEA yg telah disepakati antar negara Asean, saat ini perlu disiapkan lulusan sarjana teknik yang siap pakai dan mempunyai daya saing. Perlu disiapkan kurikulum yang berbasis outcome, sehingga lulusan siap untuk bekerja ketika masuk dunia kerja bukan berbasis apa yang mereka tahu

“Perlu juga disiapkan matakuliah yang melibatkan multi disiplin ilmu teknik sehingga mereka terlatih dalam berkomunikasi dengan disiplin ilmu lainnya. Nantinya dapat mempunyai wawasan dan perspektif yang luas dalam menyelesaikan masalah di Industri,” sebutnya.

Kedepan prodi teknik di Indonesia akan di akreditasi oleh badan yang dibentuk oleh PII yang mengacu kepada Washington Accord dan ABET . Dengan tujuan untuk keselarasan dengan prodi di negara maju. Untuk menghasikan lulusan teknik dan dapat bekerja di dunia internasional, prodi harus di akreditasi oleh Badan akreditasi independent. Jadi lulusan bukan dilihat secara individual lagi tapi apakah prodinya telah terakreditasi oleh lembaga ini.

Disamping itu, Rudy menyampaikan tentang program pendidikan profesi Insiyur yang akan diselenggarakan oleh Perguruan tinggi nantinya. Ada dua program yaitu program regular bagi lulusan sarjana teknik yang ingin mengambil Insiyur dan program RPL ( Rekognisi pendidikan Lampau) bagi yang telah tamat 3 tahun.

Untuk dapat menyelenggarakan program ini, Universitas yang ditunjuk harus mempunyai minimal jumlah prodi 6 dan minimal pengajar 6 orang yang bersetifikasi Insiyur profesional Madya dan telah menjalin kerjasama dengan PII serta mempunyai kerja sama dengan beberapa Industri dan lainnya yang tertuang dalam paduan Rintisan Penyelenggaran Program Studi Program Profesi ( PS-PPI) oleh Tim Kerja Dewan Insiyur Indonesia.

Ir. Iman Satria, MT, IPM Ketua Jurusan Teknik Mesin menyampaikan dengan adanya kerjasama ini Universitas Bung Hatta ke depan bisa lebih menyiapkan diri bersaing dengan lulusan negara lain, terutama prodi teknik dalam menyiapkan kurikulum berbasis outcome yang bekerja sama dengan PII.

“Disamping itu disepakati juga akan mengadakan KP3I untuk dosen - dosen teknik untuk menyiapkan sebagai tenaga pengajar pada program Profesi Insinyur dengan target Insiyur Profesional Madya (IPM) minimal 10 orang,” sebutnya.

Disamping itu Dekan FTSP, Pak Hendri Warman juga menyampaikan kesiapan Universitas Bung Hatta untuk menyelenggarakan program Insiyur untuk alumni karena Universitas Bung Hatta telah memiliki beberapa dosen yang telah IPM.

Sementara Dekan FTI, Ir. Mulyanef , M.Sc, IPP menyampaikan secara langsung untuk mengundang Pengurus PII agar dapat menjadi narasumber pada acara Workshop pembelajaran Berbasis KKNI.

“Sehubungan dengan pelaksanaan profesi Insiyur untuk program RPL, Direktur Eksekutif PII Pusat, Ir. Rudy Handoko, IPM menyarankan untuk mengadakan kerja sama dengan Universitas yang telah ditunjuk Kemenristek Dikti agar pelaksanaan RPL dapat diselenggarakan untuk alumni Universitas Bung Hatta,” ujarnya. (**Ubay-Humas UBH)