Pusyantek Proklamator Universitas Bung Hatta dan DPMD Sumbar Bersinergi Kelola PLTMH
Sabtu, 18 November 2017
Pusat Layanan Teknologi (Pusyantek) Proklamator Universitas Bung Hatta dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Sumatera Barat bersinergi dalam menemukan solusi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro yang ada di Sumatera Barat.Hal demikian terungkap dalam kegiatan Rapat Evaluasi Teknis Pengelolaan dan Pemeliharaan PLTMH yang diselenggarakan pada tanggal 4 November 2017 yang bertempat di ruangan Diklat DPMD Prov. Sumbar. Rapat tersebut dihadiri oleh aparat, tenaga ahli dan pengelola PLTMH yang merupakan utusan dari 9 Kabupaten di Prov. Sumbar.
Drs. Herzadi Lazran selaku Kepala Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat, Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna (Kabid BUE, SDA dan TTG) mewakili Kadis DPMD. Beliau mengungkapkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memberikan pembinaan sekaligus pendampingan kepada pengelola PLTMH beserta aparat DPMD, agar PLTMH yang ada bisa dimaksimalkan fungsinya. Sehingga energi listrik yang dibangkitkan dapat dimanfaatkan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Dr. Hidayat, S,T., M.T yang juga Dekan Fakultas Teknologi Industri menjadi nara sumber dalam kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa, keberadaan PLTMH sangat membantu masyarakat, khususnya yang belum terjangkau oleh jaringan listrik PLN, sehingga meningkatkan ratio elektrifikasi Sumatera Barat yang pada tahun 2017 ini sudah mencapai 89,8%, diharapkan pada tahun 2021 mencapai 100%.
Hal tersebut tidak terlepas dari keberadaan PLTMH. Oleh karena itu langkah yang dilakukan oleh DPMD sudah tepat, sehingga fungsi PLTMH yang ada dapat dioptimalkan. Ditambah lagi, keterlibatan perguruan tinggi, misalnya Universitas Bung Hatta yang memiliki SDM cukup dan dukungan penuh dari Yayasan akan membantu terwujudnya harapan masyarakat terpencil untuk dapat aliran listrik melalui PLTMH secara kontinu.
Hasil diskusi dengan peserta, terungkap beberapa permasalahan yang sering terjadi pada PLTMH, yang berakibat tidak beroperasi lagi. Penyebabnya bermacam-macam, diantaranya karena kerusakan turbin, generator, saluran air, masuknya jaringan PLN dsb. Ada juga kapasitas PLTMH yang ada belum mencukupi kebutuhan masyarakat, dan juga pengelolaan yang belum maksimal.
Dalam diskusi, Hidayat mengungkapkan bahwa Universitas Bung Hatta, melalui Pusyantek Proklamator siap bersinergi dengan DPMD membantu pengelola PLTMH dalam memecahkan persoalan yang ada. Apalagi dengan dukungan dana desa, persoalan bisa diatasi.
Bagi wilayah PLTMH yang sudah masuk jaringan PLN, energi yang dibangkitkan PLTMH dapat dikonekkan dan dijual ke PLN dengan jalur fast track sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Direksi PT. PLN (Persero) No.0357/DIR/2014 dan beberapa Permen ESDM. Tentu saja diperlukan peralatan tambahan, seperti sincronoscope, governor dan peralatan proteksi sehingga kontinuitas dan kualitas pembangkitan sesuai dengan standar PLN. (**Humas UBH)