Universitas Bung Hatta Selenggarakan Seminar Pendidikan Sehari Meningkatkan Kualitas Guru
Rabu, 10 Januari 2018
Universitas Bung Hatta menyelengarakan Seminar Pendidikan Sehari bertaju Penguatan Pendidikan Karakter, Kompetensi dan Literasi Abad 21 untuk Meningkatkan Kualitas Guru. Kegiatan ini bertempat di Aula Balirung Caraka Gedung B Kampus Proklamator I Universitas Bung Hatta, Rabu (10/01/2018)Sebanyak 100 peserta yang mengikuti seminar ini berasal dari Kepala Sekolah dan Guru BK SMA/MA sederajat di Sumatra Barat hingga dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta. Menghadirkan dua pembicara yaitu Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Barat Drs. H . Burhasman, MM dan Rektor Universitas Bung Hatta Prof. Dr. Azwar Ananda, MA.
Rektor Universitas Bung Hatta mengatakan seminar ini sebagai upaya Universitas Bung Hatta sebagai perguruan tinggi untuk memberikan sumbangsih terhadap peningkatan mutu pendidikan di Sumatra Barat dan dalam menciptakan SDM yang berkualitas dan berkompeten sehingga dapat beradaptasi di era zaman now ini.
Kegiatan ini juga sejalan dengan program dinas untuk memberikan pembinaan kepada Kepala Sekolah dan guru dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. Hal ini juga sesuai dengan empat pilar pendidikan dari UNESCO yaitu Learning to know, to do, to be dan to live together serta tambahannya Learning To Believe in God, ujarnya.
Dengan kegiatan ini dapat mendambah wawasan dan memperkuat jaringan silaturahmi dan kerja sama dengan dinas dan sekolah-sekolah dalam rangka praktik lapangan atau magang serta penelitian. Kemudian untuk menjembatani kebutuhan pelajar dalam mencari informasi program studi ketika melanjutkan pendidikan tinggi.
Saat ini, Universitas Bung Hatta meraih peringkat ke-71 perguruan tinggi terbaik nasional dan pertama PTS di Sumatra. Telah terakreditasi insitusi B oleh BAN-PT dan memiliki 31 program studi dengan 7 fakultas dan program pascasarjaan, sebutnya.
Dalam kesempatan ini Rektor Universitas Bung Hatta Prof. Dr. Azwar Ananda, MA menyampaikan materi seputar karakter Hatta dan implikasi dalam pembelajaran. Bung Hatta sebagai founding fathers and public figur yang hemat, jujur, dan pemikiran Bung Hatta dalam bidang politik, ekonomi, dan kehidupan sosial budaya agama. Penerapan karakter ketokohan Bung Hatta dalam kehidupan lingkungan kerja telah teruji untuk diteladani.
Bung Hatta amat jarang disebut sebagai Bapak Pendidikan padahal hampir semua pribadi dan kehidupan beliau patut diteladani sebagai guru yang hakiki. Filosofi pendidikan Bung Hatta meliputi Alam takambang jadi guru, pendidikan sepanjang hayat. Kemudian pendidikan syarat untuk meningkatkan derajat insan dan bangsa secara hakiki, pendidikan berlandaskan moral, religiusitas dan pendidikan beprinsip meningkatkan martabat manusia, jelasnya.
Ia menambahkan karakter Bung Hatta ini dapat ditularkan kepada generasi muda saat ini dimana ia memilii semangat belajar dan berjuang sejak usia muda, rajin membaca dan mengoleksi buku, menguasai beberapa bahasa utama dunia, pembaca yang amat jeli dan cermat, produktif menulis.
Dalam dunia organisasi sangat aktif, mengutamakan kaderisasi, bukan mendidik pengikut, tetapi mendidik calon pimpinan. Memimpin dengan moral dan intelek sejati. Senantiasa memperjuangkan kerakyatan da masih banyak cara baik Bung Hatta lainnya yang dapat menjadi contoh teladan bagi generasi zaman now ini, sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Barat Drs. H . Burhasman, MM memberikan pemaparan mengenai pembelajaran abad 21dengan penguatan pendidikan karakter, peningkatan kompetensi dan penguasaan literasi dasar. Ia mengatakan gelombang perubahan era global abad 21 itu harus penguatan SDM pendidikan dimana guru harus merespon perubahan
secara proaktif dan sebagai motivator dan inspirator.
Di samping itu pada era perkembangan teknologi yang semakin canggih serta mobile, pemanfaatan mesin dan segala hal berbasis komputerisasi semakin mengancam penyerapan tenaga kerja. Namun, mesin dan komputerisasi tidak dapat bersaing dengan manusia dalam hal yang berkaitan dengan budaya (culture) dan nilai (values).
Terdapat 3 kecakapan yang dibutuhkan di abad 21 ini, pertama kualitas karakter dalam menghadapi lingkungan yang terus berubah meliputi Iman dan taqwa, cinta tanah air, rasa ingin tahu, inisiatif, gigih, kemampuan beradaptasi, kepemimpinan hingga kesadaran sosial dan budaya. Kedua Kompetensi untukmengatasi tantangan yang kompleks mulai dari berpikir kritis/memecahkan masalas kreativitas, cara berkomunikasi hingga saling berkolaborasi.
Ketiga literasi dasar untuk menerapkan keterampilan inti untuk kegiatan sehari-hari seperti baca tulis, berhitung, literasi sains, literasi informasi teknologi dan komunikasi, literasi keuangan hingga
literasi budaya dan kewarganegaraan.
dengan adanya seminar ini kepala sekolah dan guru BK dapat memberikan pemahaman kepada pelajar dalam memahami perkembangan zaman terutama di abad ke-21 ini. Begitu juga peran perguruan tinggi seperti Unversitas Bung Hatta yang dapat melahirkan calon guru yang dapat menjawab tantangan zaman, sebutnya. (**Ubay-Humas UBH)