Lima Dosen Universitas Bung Hatta Menjadi Penyaji dalam Simposium Nusantara XI International Lecture Series
Selasa, 10 November 2020
Universitas Bung Hatta bekerja sama dengan UiTM di bawah "Centre for Knowledge and Understanding of Tropical Architecture and Interior (KUTAI)" menyelenggarakan Simposium Nusantara XI International Lecture Series: Webinar Tiga Penjuru Kelestarian Seni Bina Warisan Perak, Aceh, dan Minangkabau yang diselenggarakan secara daring (Zoom), Sabtu (7/11/20). Kegiatan itu diselenggarakan hingga 21 November 2020.Dalam kegiatan itu, dibahas tiga topik pembicaraan, di antaranya perihal arsitektur Minangkabau, arsitektur Aceh, dan arsitektur Perak. Dari pihak Universitas Bung Hatta, diundang lima narasumber handal yang berkecimpung di ranah arsitektur Minangkabau.
Penyaji pertama disampaikan oleh Ir. Sudirman Is, M.T., Ph.D dengan judul makalah "The Philosophy of Spatial in The Traditional Minangkabau House". Penyaji kedua disampaikan oleh Desy Aryanti, S.T., M.A. dengan judul "Minangkabau Architecture of Rantau Region; Study Case: Traditional Houses in Pauh and Kuranji". Penyaji ketiga disampaikan oleh Dr. Al Busyra Fuadi, S.T., M. Sc. dengan judul "Marakik: (an) Interlaced Multidimensional in Minangkabau (Learned from Reconstruction of Rumah Gadang Sumpu). Penyaji keempat disampaikan oleh Dr. Jonny Wongso, S.T., M.T. dengan judul "Conservation of Rumah Gadang and it's Challenged". Penyaji kelima disampaikan oleh Ir. Elfrida Agus, M.T. dengan judul "Adaptation of Minangkabau Culture Society in Padang City".
Mewakili Rektor Universitas Bung Hatta, Prof. Dr. Hendra Suherman, S.T., M.T. (Wakil Rektor I Universitas Bung Hatta) dalam sambutannya mengatakan bahwa acara hari ini adalah salah satu wujud implementasi kerja sama Universitas Bung Hatta dengan pihak luar, yang penandatangan MoU nya sudah dilaksanakan satu bulan yang lalu.
"Merupakan suatu kebanggaan bagi kami di Universitas Bung Hatta bahwa upaya para dosen dan bidang kerja sama telah banyak menghasilkan aktivitas yang dilaksanakan, seperti kerja sama akademik, guest lecture, students and staffs mobility, dan konferensi internasional yang berjalan dengan baik. Atas nama Universitas Bung Hatta, saya mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi upaya pengembangan kerja sama ini sehingga kerja sama ini dapat terjalin dengan baik hingga saat ini. Saya yakin akan ada lebih banyak kegiatan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang tidak hanya untuk Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), tetapi juga bisa diperluas ke fakultas lain,"sebutnya.
Lebih lanjut dikatakan Prof. Hendra Suherman bahwa dengan mengumpulkan data tentang keragaman arsitektur tradisional di masing-masing tempat, baik di Indonesia maupun di Malaysia serta mengetahui lebih jauh tentang hubungan sejarah masa lalu (Malaysia/Negeri Sembilan, Aceh, Minangkabau), kita akan lebih bisa menghargai keberagaman budaya, yang mempunyai ciri dan keunikan tersendiri. Maintaining the culture dan respecting the diversity akan memperkuat identitas kita dalam mempertahankan arsitektur tradisional dan menunjukkan khas dari masing-masing etnis. Karena dengan cara ini, kita bisa saling berbagi pengetahuan dan pengalaman terhadap masing-masing budaya yang ada, baik itu di Malaysia, Aceh, dan juga di Minangkabau.
Seiring dengan visi Universitas Bung Hatta menjadi universitas kelas dunia, perguruan tinggi ini selalu memperluas dan membuka hubungan kerja sama dengan universitas dan institusi internasional. Universitas Bung Hatta konsisten dalam menjaga kolaborasi yang ada dan menciptakan peluang baru untuk mewujudkan world class university.
Beberapa program international yang sudah dijalankan adalah program students exchange, joint research, internship program, and visiting lecturer. Upaya penguatan kerja sama ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas akademik institusi. Dengan adanya acara simposium ini, diharapkan kerja sama ini dapat diperluas dan lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi.
"Tahun ini, kami berencana untuk membangun lebih banyak lagi hubungan kerja sama, baik di dalam maupun luar negeri dan mempersiapkan universitas menjadi salah satu universitas dunia. Kolaborasi jangka panjang akan menjadi semakin penting di masa mendatang. Untuk menghadapi era global, kita harus mempersiapkan para mahasiswa untuk bersaing di dunia kerja. Seperti yang kita ketahui, dalam waktu dekat, akan muncul jenis-jenis pekerjaan baru di masyarakat dan oleh karena itu Perguruan Tinggi (PT) harus memegang peran sentral dalam menciptakan inovasi berbasis iptek untuk mewujudkan masyarakat yang berkelanjutan. Kolaborasi antara perguruan tinggi Indonesia dan perguruan tinggi di Malaysia (khususnya UiTM) tentunya harus terus dijaga. Kami berkomitmen untuk bekerja lebih baik, untuk menuju tujuan bersama, mengejar pendidikan yang menyeluruh agar juga bisa mengisi ketersediaan peluang kerja di dunia internasional, begitu juga dengan mengembangkan program penelitian, dan publikasi bersama dalam jurnal-jurnal internasional,"tutupnya. (*rr)