Detail Berita

Rektor Universitas Bung Hatta dan Jajaran Ikuti Pembukaan Nagari Binaan Berbasis IT di Tabek Patah
Rektor Universitas Bung Hatta dan Jajaran Ikuti Pembukaan Nagari Binaan Berbasis IT di Tabek Patah

Jum'at, 16 April 2021

Rektor Universitas Bung Hatta beserta Wakil Rektor II, Wakil Rektor III, dan para dekan berkunjung dalam rangka peresmian Nagari Tabek Patah, Kecamatan Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar untuk dijadikan sebagai pilot project (daerah percontohan) melalui kerja sama Pemkab setempat dengan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), dan Universitas Bung Hatta sebagai mitra kerja. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Eka Putra dan Richi Aprian sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tanah Datar serta Wakil Rektor Bidang III IPDN dan Direktur IPDN Sumbar.

"Nagari ini menjadi percontohan pembinaan nagari berbasis teknologi informasi (Smart Nagari) serta peningkatan kompetensi teknis dan manajerial perangkat nagari"kata Eka Putra, Bupati Tanah Datar saat menyampaikan sambutannya.

Penunjukan Nagari Tabek Patah ini disambut baik wali nagari setempat, Krisman Dt. Rajo Nan Kayo. Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemkab Kabupaten Tanah Datar, IPDN Sumatra Barat, dan Universitas Bung Hatta.

Hal itu diungkapkan Krisman Dt Rajo Nan Kayo saat memberikan sambutan dalam kegiatan tersebut, Sabtu (10/4).

"Alhamdulillah, kami dari pemerintah nagari bersama BPRN dan KAN Tabek Patah menyambut baik kerja sama ini sebagai bentuk implementasi visi Nagari Tabek Patah: terwujudnya nagari yang sejahtera dan madani berbasis pertanian, pariwisata, dan home industry dalam nilai-nilai Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK),"sebut Krisman.

Dengan adanya kerja sama ini, jelas Krisman, secara tidak langsung hal ini akan mendukung perkembangan dan kemajuan Nagari Tabek Patah yang terdiri atas empat jorong masing-masing: Jorong Tabek Patah, Jorong Koto, Jorong Koto Alam, dan Jorong Data.

Dia menerangkan, saat ini di Nagari Tabek Patah jumlah penduduknya sebanyak 3.293 jiwa dan memiliki fasilitas pendidikan tiga buah SD dan satu buah SMAN serta mempunyai satu buah pasar.

Selain itu, lanjut Krisman, nagari ini juga memiliki dua objek wisata, yaitu Puncak Pella dan Panorama Tabek Patah.

"Sinergitas ini sesuai dengan potensi yang dimiliki masing-masing pihak untuk peningkatan kualitas SDM, baik dari pihak Universitas Bung Hatta maupun IPDN Sumatra Barat. Universitas Bung Hatta memiliki mempunyai 33 program studi yang telah memperoleh status Terakreditasi A dan B dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Jenjang pendidikan S-1, D-3, dan D4 terdiri atas 27 prodi. Sementara itu, jenjang pendidikan S-2 terdiri atas 6 prodi,"ungkap Rektor Universitas Bung Hatta, Prof. Dr. Tafdil Husni, S.E., M.B.A.

Lebih lanjut dikatakan Tafdil Husni bahwa di tahun 2020, Universitas Bung Hatta berhasil masuk dalam 100 besar perguruan tinggi terbaik di Indonesia dari 2000 lebih perguruan tinggi yang dinilai se-Indonesia. Universitas Bung Hatta merupakan PTS terbaik se-Sumatra. Keberhasilan ini dinilai dari input, proses, output, dan outcome.

"Kami juga memiliki SDM yang unggul untuk mendukung kerja sama ini, baik di bidang perikanan dan kelautan, hukum, ekonomi, teknologi informasi, pariwisata, dan pendidikan,"tambahnya.

Pembinaan nagari berbasis IT sekaligus peningkatan kompetensi teknis dan manajerial perangkat nagari, jelas sangat strategis menghadapi era 4.0 ini. Universitas Bung Hatta memiliki dua program studi terkait IT, di antaranya Program Studi Teknologi Rekayasa Komputer Jaringan (FTI) dan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (FKIP).

Tun Huseno, Direktur IPDN Sumatra Barat, juga mengungkapkan bahwa untuk mengoptimal nagari binaan ini, kami membutuhkan Universitas Bung Hatta.

"Untuk urusan tata kelola pemerintahan itu bidang IPDN, namun basis teknologi informasi dan potensi nagari (perikanan, budaya, ekonomi, dan sebagainya) kami percayakan kepada Universitas Bung Hatta berikut dengan fakultas-fakultasnya,"ungkap Tun Huseno. (*rr)