Universitas Bung Hatta

Menuju Perguruan Tinggi Berkelas Dunia

Bg Universitas Bung Hatta
Prodi Teknik Kimia Sukses Selenggarakan Workshop Penyelarasan Silabi RPS Berbasis Industri Kekinian
Minggu, 01 Agustus 2021 Informasi Kampus

Prodi Teknik Kimia Sukses Selenggarakan Workshop Penyelarasan Silabi RPS Berbasis Industri Kekinian

Program Studi (Prodi) Teknik Kimia, FTI Universitas Bung Hatta mengadakan Workshop Penyelarasan Silabi RPS yang berorientasi kepada perkembangan industri kekinian. Acara ini diadakan secara daring melalui platform Zoom dan Live Streaming Youtube, Sabtu (31/07/21).

Dalam kegiatan ini, sebagai narasumbernya, diundang Setria Feri, S.T. dari PT Champion Technologies sekaligus Alumni Teknik Kimia Universitas Bung Hatta tahun 1995. Sebagai narasumber kedua, diundang Zulyan Imansyah, S.T, M.M. dari PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri). Turut hadir pula Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Bung Hatta, Prof. Dr, Eng Reni Desmiarti, S.T., M.T. dan Ketua Prodi Teknik Kimia, Dr. Firdaus, S.T., M.T., yang bertindak sekaligus sebagai moderator dalam acara ini.

Dalam sambutannya, Prof. Reni memaparkan bahwa dalam workshop ini peserta akan menerima masukan dari Prof. Ir. Yazid Bindar, M.Sc., Ph.D, Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) dan akan meminta saran khusus dari industri. Kemudian, dosen akan menyusun Rancangan Pembelajaran Semester (RPS) berdasarkan masukan yang akan diberikan.

"RPS yang sudah disususn itu akan dievaluasi kembali oleh Nita Aryanti, S.T., M.T., Ph.D, perwakilan Asosiasi Pendidikan Tinggi Teknik Kimia Indonesia (APTEKIM) sekaligus Dosen Teknik Kimia Universitas Diponegoro,"tambahnya.

Lebih lanjut, Prof. Reni mengatakan bahwa berdasarkan hasil itu, akan dievaluasi masukan dan saran secara berkala dari industri tentang silabus dari mata kuliah yang diajarkan. Di awal proses evaluasi, akan dilakukan penyusunan kembali kurikulum yang sesuai dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Sementara itu, menurut Zulyan, hubungan yang intens antara akademisi dengan industri sangatlah penting dalam menopang sistem pendidikan di Indonesia. Meskipun secara konsep sudah disediakan oleh lembaga pemerintahan, pihak industri mesti turut andil dalam memberikan informasi kepada akademisi. Ia berharap agar mahasiswa bisa mengembangkan soft skill saat duduk di bangku perkuliahan guna membiasakan diri ketika berkecimpung di industri nantinya.

"Untuk menopang sistem pendidikan di Indonesia, hubungan baik antara akademisi dan pihak industri sangat penting dalam memberikan informasi dari kedua pihak. Pihak industri juga diminta untuk berperan aktif dalam membantu akademisi, serta diharapkan untuk mahasiswa bisa mengembangkan soft skill nya saat menempuh masa perkuliahan,"ungkap Zulyan.

Di sisi lain, kata Zulyan, penguasaan software dan penggunaannya dalam simulasi pengendalian proses harus diimplementasikan saat awal mereka mempelajari ilmu Teknik Kimia. Hal ini bertujuan agar mahasiswa mampu mempergunakan tools-nya dan mengetahui potensinya dalam penggunaan software tersebut.

"Penting sekali diperkenalkan kepada mahasiswa terkait tools yang akan digunakan agar ilmu yang diperoleh menjadi lebih kompleks. Saya menyarankan agar mahasiswa di awal dikenalkan dengan software guna pemetaan potensi masing-masing mahasiswa,"tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Setria mengungkapkan bahwa soft skill merupakan faktor terpenting dalam kontribusi keberhasilan dalam dunia kerja. Jejaring, keahlian bidang ilmu, dan finansial adalah faktor penunjang dari kontribusi di industri.

"Berdasarkan Mitsubishi Research Institute 2002, soft skill adalah faktor yang paling memberi kontribusi besar dalam keberhasilan kerja. Finansial, keahlian bidang ilmu, dan networking hanyalah sebagai penunjang dari soft skill tersebut,"sebut Setria.

Nofri Naldi, alumni Prodi Teknik Kimia tahun 2015 yang mengikuti workshop ini berharap agar lulusan Teknik Kimia Universitas Bung Hatta tetap bertahan menjadi garda terdepan dalam kontestasi persaingan dunia kerja. Semoga lulusan Teknik Kimia siap bersaing dengan perguruan tinggi lain di dunia industri nanti,"ujarnya.

"Dan juga, workshop ini sangat menarik serta bermanfaat; bisa menunjang kualitas Prodi Teknik Kimia. Ia berharap ke depannya pihak prodi sering melakukan kegiatan serupa guna menambah wawasan para mahasiswa,"timpal Eko Kurniawan Azwir, peserta workshop sekaligus mahasiswa Teknik Kimia angkatan 2017.

Lebih lanjut, Eko menambahkan, acara ini sangat menarik dan bermanfaat karena bisa memproyeksikan wilayah kerja yang akan di sasar pada dunia industri. Ini juga bisa dijadikan acuan untuk mempersiapkan diri untuk berkecimpung di dunia kerja. Semoga prodi bisa mengadakan kegiatan seperti ini lagi ke depannya untuk menambah wawasan dan relasi dari industri,"sambung Eko.