Universitas Bung Hatta Jalin Sinergi dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang
Kamis, 06 Oktober 2022
Melalui Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Bung Hatta menjalin kerja sama dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang. Sinergitas ini diejawantahkan dalam penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama yang diselenggarakan pada Rabu (5/10) di Ruang Sidang Rektor Kampus Proklamator I Ulak Karang Padang.Penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama dihadiri oleh Dekan FIB Universitas Bung Hatta dan ketua program studi di lingkungan FIB Universitas Bung Hatta. Dari ISI Padangpanjang sendiri, juga hadir Rektor ISI Padangpanjang, Wakil Rektor I, Dekan Fakultas Seni Pertunjukan, Dekan Fakultas Seni Rupa, dan biro.
Kerja sama ini berpotensi berorientasi kepada seni digitalisasi melalui tiga bahasa, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Jepang. Ide kerja sama ini berawal dari potensi bidang industri kreatif yang dapat dikembangkan melalui bahasa yang dimiliki oleh Universitas Bung Hatta.
FIB Universitas Bung Hatta memiliki tiga prodi bahasa, di antaranya Program Studi Sastra Inggris, Program Studi Sastra Jepang, dan Program Studi Sastra Indonesia. Di samping itu, FIB Universitas Bung Hatta memiliki laboratorium sulih suara. Konten komik digital yang dikembangkan oleh ISI Padangpanjang ini dapat pula disenergikan melalui studi sulih suara yang terdapat di FIB Universitas Bung Hatta. Kemudian, FIB Universitas Bung Hatta juga mempunyai pusat penerjemahan bahasa asing.
Rektor Universitas Bung Hatta, Prof. Dr. Tafdil Husni, menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan posisi yang strategis. Sebab, antara FIB Universitas Bung Hatta dengan ISI Padangpanjang merupakan bidang ilmu yang berdekatan. Lebih lanjut, jelas Tafdil Husni, Universitas Bung Hatta memiliki Gedung BLK yang merupakan bantuan dari Kementerian Ketenagakerjaan.
Universitas Bung Hatta merupakan satu-satunya kampus di Sumatra Barat yang memiliki BIPA Centre dan dipercaya mengakomodir pelajar Amerika untuk studi bahasa dan budaya Indonesia. Program ini difasilitasi pula oleh pemerintah Amerika.
"Sinergitas ini tentu sangat tepat. ISI Padangpanjang berkonsentrasi dari seni budaya ke seni industri kreatif. Kerja sama ini merupakan langkah awal pengembangan ISI Padangpanjang. Kerja sama ini akan diteruskan dalam MoA,"tutup Rektor ISI Padangpanjang, Prof. Novesar Jamarun. (*rr)