Universitas Bung Hatta

Menuju Perguruan Tinggi Berkelas Dunia

Bg Universitas Bung Hatta
Dr. Drs. M. Sayuti Dt. Rajo Pangulu, M.Pd.: Buah Budi Adalah Malu
Jum'at, 27 Januari 2023 Informasi Kampus

Dr. Drs. M. Sayuti Dt. Rajo Pangulu, M.Pd.: Buah Budi Adalah Malu

Dr. Drs. M. Sayuti Dt. Rajo Pangulu, M.Pd.
Ketua Pujian ABSSBK HAM/ Dosen Univ. Bung Hatta

Buah budi adalah malu. Berbicara budi maka hasil pembicaraan itu merupakan ibadah bagi umat Islam. Melaksanakan pribalku budi merupakan ibadah dalam kehidupan beragama dan berbangsa. Ajaran syaraÂ’ mangato dapat kita baca sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi "malu adalah sebagian dari iman". Budi bagi orang Minangkabau sepadan artinya dengan akhlakul karimah.

Nabi Muhammad SAW diutus ke permukaan bumi ini adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Sebab seseorang umat manusia masuk surga atau neraka ditentukan oleh budi atau akklahnya. Permasalahan sekarang kalau kita lihat di ruang publik budi manusia seakan-akan tidak menjadi filter dalam berbahasa, bertindak dan bersikap di tengah-tengah masyarakat. Kalau boleh dikatakan budi ini dapat diperjualbelikan maka hampir budi masusia saat ini sudah terjual.

Padahal budi itu tidak dapat diperjualbelikan karena tidak ada takarannya seperti menyatakan panjang takarannya meter kalau berat takarannya kilo. Kita tidak dapat mengemukakan pertanyaan, berapakah budi Anda satu kilo? Jawabannya tidak dapat diukur dengan satuan kilo. Pertanyaan berikutnya apakah budi ini masih diperlukan sekarang? Jawabannya, jika ada seseorang jengkel dengan tingkah laku orang yang tidak senonoh, lalu iya marah dan kesal dalam hatinya, maka budi berarti dibutuhkan oleh orang tersebut.

Budi alat batin yang merupakan paduan akal dan perasaan untuk menimbang baik dan buruk contoh: 'pendidikan untuk memperkembangkan badan dan budi manusia'; tabiat;akhlak;watak contoh: 'orang yang baik budi'; perbuatan baik;kebaikan contoh: 'ada ubi ada talas, ada budi ada balas'; daya upaya;ikhtiar contoh: 'mencari budi untuk mengalahkan lawan' ;  akal (dalam arti kecerdikan menipu atau tipudaya) contoh: 'bermain budi'. Ungkapan mengenai kata budi ini di Minangkabau cukup banyak. Ungkapan itu berbunyi antara lain: Nan merah sago, nan kurik kundi. Yang indah bahaso, yang baik budi”. Karena rebut rebalah padi, di sawah Dt. Tumanggung. Kalau hidup tidak berbudi duduk tegak kemari tanggung:. “Pisang emas bawa berlayar, masak sebuah dalam peti. Hutang emas dapat dibayar, hutang budi dibawa mati”. Ada lagi pantun Buya Hamka, “Pulau pandan jauh di tengah, dibaliknya pulau angsa dua. Hancur badan dikandung tanah, budi baik terkenang juga”.

Betapa indahnya ungkapan Minangkabau mengenai pentingnya budi. Artinya, yang baik itu memang budi yang indah itu adalah Bahasa. Atau Jika seseorang tidak berbudi di tengah-tengah masyarakat dia ke sana ke sini selalu canggung. Begitu juga kalau hutang dalam bentuk emas atau uang dapat dibayar, tetapi hutang budi sampai mati selalu dikenang oleh orang sepanjang masa. Walaupun badan sudah hancur dalam tanah namun kalau berbudi tetap diingat oleh orang selama-lamanya.

Kalau budi itu buahnya adalah malu, maka orang yang berbudi akan menikmati rasa malu itu . Dia hidup penuh dengan harmonis, bersahaja, disenangi oleh banyak orang. Orang berbudi punya sumpah yang berbunyi,” Ia adalah kawan tidak punya lawan”. Ia adalah adam tidak punya dendam. Dia tidak meninggi bila dipuji, dia tidak terlena bila dihina. Kesulitan kita sekarang bagaimanakah cara menanamkan budi kepada generasi muda kita di masa datang? Kalau kita lihat dari filosofi “alam takambang jadi guru”, maka dapat dilihat dari tiga alam contohnya, yaitu pada alam batang, alam binatang, dan alam manusia.

Malu pada batang dapat dilihat pada ‘putri malu’ nama latin mimosa pudica yaitu sejenis rumput berduri sering disebut oleh masyarakat rumput sekejut. Bila dia tersinggung daunnya oleh benda maka daunnya mengerucut, karena malu. Malu pada alam binatang ada pada ‘kukang’, bahasa latinnya nycticebus coucang yaitu sejenis binatang yang merangkak sering di batang kayu, bila dilihat manusia dia menyembunyikan kepalanya, karena malu.

Malu pada alam manusia ditemukan pada sosok karakter Fatimah Az Zahra, yaitu beliau adalah umat termalu di dunai. Jadi, baik alam batang maupun alam binatang atau juga alam manusia selalu mempunyai rasa malu. Beda malu pada alam batang dan alam binatang dengan manusia terletak pada kekonsistennya mempertahankan rasa malunya. Rumput putri malu dari dulu sampai sekarang tetap punya rasa malu. Binatang kukang dari dulu sampai sekarang juga mempertahankan rasa malu. Bagaimanakah dengan manusia sampai sekarang?

Malu adalah salah satu akhlak terpuji yang mendorong seseorang untuk meninggalkan perbuatan yang jelek dan menahan dirinya dari merampas hak orang lain. Artinya: “Iman dan malu merupakan pasangan dalam segala situasi dan kondisi. Dalam ajaran syara’ dikisahkan sosok Fatimah Az Zahra, putri bungsu Nabi Muhammad SAW dengan Siti Khadijah, tidak asing bagi kaum muslim di seluruh dunia.

Allah SWT telah menjanjikan surga kepada Fatimah yang juga menjadi role model perempuan Islam dari abad ke abad. Artinya: "Pemuka wanita ahli surga ada empat: Maryam binti Imran, Fatimah binti Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Khadijah binti Khuwailid, dan Asiyah binti Abu Bakar As- Shiddiq."(HRMuslim). Kisah Teladan Siti Fatimah Az Zahra, Putri Cantik Rasulullah Istri khalifah Ali bin Abi Thalib RA dengan julukan Az Zahra yang artinya indah, cerah, bersinar, cemerlang, bunga, mekar dan cantik. Fatimah memiliki karakter yang sangat mirip dengan Rasulullah SAW.

Sifat Fatimah Az Zahra juga sangat pemalu, hingga permintaannya sebelum meninggal adalah dikubur pada malam hari. "Ketika kau menguburku maka tutuplah seluruh tubuhku dengan baik. Saya tidak ingin siapa saja melihat bagian tubuhnya. Selain itu, kuburkanlah pada malam hari karena aku malu karena kelihatan banyak orang," kata Fatimah. Kisah teladan dari Siti Khadijah,Wanita yang dinantikan Surga. Pesan Fatimah kepada suaminya sebelum meninggal Fatimah adalah bahwa ingin suaminya menikah lagi sehingga bisa meneruskan tugas terkait Islam dan mengasuh putranya Hasan dan Husain.

Ali sepeninggal Fatimah menikah dengan Umamah, anak perempuan dari salah seorang saudaranya, yang dikenal menyayangi Hasan dan Husain. Anak Fatimah Az Zahra dengan Ali selain Hasan dan Husain adalah Muhsin, Zaynab, dan Ummu Kultsum. Fatimah meninggal di usia 29 tahun atau 6 bulan setelah meninggalnya Rasulullah SAW. Dia dimakamkan pada Kamis 20 Ramadhan di pemakaman Jannatal-Baqee. Kalau ada yang bertanya dari manakah datangnya sejarah malu itu?

Jawabannya bahwa pelopor malu itu adalah Fatimah putri Muhammad Rasulullah SAW. Ada pertanyaan apakah ada wanita sekarang setelah atau sebelum istrinya meninggal menyuruh suaminya menikah lagi? Jawabannya adalah tanyakan saja kepada wanita sekarang.