Kuliah Lapangan Arsitektur Nusantara Mahasiswa Teknik Arsitektur UBH, Dalami Arsitektur dan Konstruksi Material Rumah Gadang di Sumpur-Batipuh
Minggu, 29 Desember 2024
Sebanyak 37 orang mahasiswa Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Bung Hatta, laksanakan Kuliah Lapangan Arsitektur Nusantara dan Konstruksi Material di Nagari Sumpur, Kec. Batipuh, Kab. Tanah Datar, 24-29/12/2024.
Kuliah lapangan dilaksanakan dengan kunjungan langsung dengan memilih dua buah rumah gadang yang dipilih sebagai objek studi, didampaingi langsung oleh dosen pengampu mata kuliah Ariyati, ST., MT, Rini Afrimayetti, ST., MT, Duddy Fajriansyah,ST.,MT, Dr. Al Busyra Fuadi, S.T, M.Sc dan dengan beberapa orang asisten guna melakukan pengamatan visual terhadap elemen-elemen arsitektur rumah gadang, seperti bentuk atap, tiang, dinding, dan ornament-ornament lainnya.
Ketua Program Studi Teknik Arsitektur Ir. Nasril.S,ST., MT., IAI, saat melakukan kunjungan ke lokasi kuliah lapangan menyebutkan, bahwa selama dilapangan mahasiswa juga akan mengambil dokumentasi berupa foto dan sketsa untuk keperluan analisis lebih lanjut. Mahasiswa juga melakukan wawancara dengan pemilik rumah atau tokoh masyarakat setempat untuk menggali informasi mengenai sejarah, fungsi, dan makna simbolis dari setiap bagian rumah gadang.
Selanjutnya, data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk mengidentifikasi karakteristik khas masing-masing rumah gadang dan membandingkan keduanya. Hasil analisis akan disajikan dalam bentuk laporan tertulis yang dilengkapi dengan gambar dan diagram.
Kuiah lapangan tersebut juga bertujuan antara lain menganalisis secara mendalam karakteristik arsitektur rumah gadang, meliputi bentuk, ukuran, proporsi, ornamen, dan material yang digunakan, serta kaitannya dengan fungsi dan makna simbolisnya. Membandingkan dan kontraskan dua rumah gadang yang berbeda untuk mengidentifikasi tren perkembangan arsitektur rumah gadang di Nagari Sumpur, serta pengaruh faktor sosial, budaya, dan lingkungan terhadap bentuk bangunannya.
Selain itu juga mempelajari secara detail teknik konstruksi tradisional yang digunakan dalam pembangunan rumah gadang, seperti sistem rangka, sambungan kayu, dan penggunaan material lokal, serta mengevaluasi ketahanan dan keberlanjutannya. Menguji hipotesis mengenai hubungan antara bentuk dan fungsi rumah gadang dengan lingkungan alam dan sosial budaya masyarakat Nagari Sumpur, serta mengidentifikasi nilai-nilai estetika dan filosofi yang terkandung di dalamnya dan mengembangkan kerangka kerja analisis yang dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut mengenai Arsitektur Nusantara, serta berkontribusi pada pelestarian dan pengembangan warisan budaya bangsa.(*indrawadi).